genting138 alternatif

2024-10-08 01:59:51  Source:genting138 alternatif   

genting138 alternatif,prediksi poipet 19 hari ini,genting138 alternatifJakarta, CNN Indonesia--

Seperti tahun-tahun sebelumnya, gelaran Jakarta X Beauty (JXB) 2024 di Jakarta tak cuma dipadati pembeli. Di antara sesak pengunjung, banyak pelaku bisnis jasa titip (jastip).

Tampilan jastiper, sebutan pebisnis jastip, mudah dibedakan dengan pembeli biasa. Mereka kerap membawa koper untuk produk-produk yang dipesan konsumen.

Para jastiper kerap memanfaatkan ajang semacam Jakarta X Beauty, lantaran banyak produk yang didiskon gede-gedean.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu jastiper yang ditemui CNNIndonesia.comdi JXB kali ini adalah Noni (24). Wanita asal Jakarta Barat itu mengaku bisa meraup untung hingga Rp4 juta dalam satu acara JXB yang diselenggarakan selama empat hari.

Namun omzet bersih yang didapat hanya Rp3 juta jika dipotong biaya makan, bensin, hingga parkir.

Modal bisnis jastip pun tak besar. Noni buka lapak di grup WhatsApp. Para calon konsumen harus membayar uang muka atau down payment (dp) terlebih dahulu, barulah Noni berburu orderannya.

"Kalau yang pertama order sih aku bilang gini, 'kak, mau DP atau langsung full payment boleh'. Tapi kalau yang sudah sering belanja, kadang aku full talangin atau DP juga," ujar dia saat ditemui di JCC, Jumat (7/6).

"Selesai event, aku bongkar, aku recap per nama. Aku cek mutasi (rekening), baru aku packing, aku kirim. Ongkos kirim ditanggung mereka. Kalau yang COD (cash on delivery), paling cuma ngambil ke rumah," jelas dia.

Lihat Juga :
OJK Sebut Kaum Muda Rentan Terjerat Pinjol, Wanti-wanti YOLO dan FOMO

Noni mengaku tak menggelontorkan banyak modal untuk berbelanja di JXB. Namun kadang ia harus mengeluarkan modal hingga Rp4 juta untuk menalangi pelanggannya.

"Tapi kalau misalnya udah tiris, aku minta transfer dulu sama customer," tuturnya.

"Sistemnya kadang-kadang aku tombokin dulu. Tapi itu hanya untuk customer yang sering belanja. Tapi kalau untuk first order, aku selalu minta DP. Takut hit and run, udah banyak yang ikut-ikutan doang," ujar Noni lebih lanjut.

Noni menetapkan biaya jastip atau fee yang beragam, yakni Rp5 ribu hingga Rp15 ribu per produk.

"Kalau enggak ngantri sih aku kadang-kadang ambil antara Rp5 ribu sampai Rp10 ribu. Tapi kalau ngantri gini, ya aku tambahin lagi jadi Rp 15 ribu," ujarnya.

"Tapi tergantung barangnya tuh normalnya berapa, kalau diskonnya tipis banget, aku ngambilnya tipis juga," sambung Noni.

Bisnis jastip adalah satu-satunya sumber pendapatan Noni. Ia berkata pekerjaannya itu mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain memanfaatkan diskon di acara-acara besar, terkadang Noni juga kerap membuka pre-order (PO) untuk diskon di mal-mal Jakarta.

Lihat Juga :
EDUKASI KEUANGANTips Buat Karyawan Cari Penghasilan Tambahan Kala Gaji Banyak Potongan

Jasa titip ini dibangun Noni pada Desember 2022. Kala itu, tak banyak orang yang mau keluar rumah untuk belanja. Di sana lah Noni melihat peluang membantu orang mendapatkan produk incaran, yang tentu saja jadi keran pendapatan.

Jastiper lain, Riyanti (32) asal Jakarta Utara juga bisa meraup keuntungan hingga Rp 6 juta-Rp7 juta. Tapi, yang masuk kantongnya secara bersih dalam satu acara besar seperti JXB sekitar Rp3 juta. Hal itu karena pendapatan bersihnya kerap dibelanjakan untuk dirinya sendiri.

Berbeda dengan Noni, menjadi jastiper merupakan sebuah pendapatan tambahan atau pekerjaan sampingan bagi Riyanti. Ia mengaku memutuskan untuk membuka jastip pertama kali saat ia berkunjung ke negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

"Kalau yang di Indonesia, kita bisanya cuma di acara-acara beauty seperti JXB ini," tuturnya.

Riyanti mematok jasa titip Rp5 ribu per barang. Namun untuk produk-produk berukuran kecil, dipatok Rp3 ribu. Untuk produk yang didapatkan saat flash sale, ia patok Rp10 ribu.

Satu hal yang ia suka dalam membuka bisnis jastip adalah tak harus mengeluarkan modal sepersen pun. Sistem bisnisnya, jika ada pembeli, maka mereka harus transfer sejumlah harga barang ditambah fee jastip secara full di depan.

"Aku enggak seperti yang lain, enggak ada DP 50 persen dan lainnya. Kalau mereka mau beli, mereka harus transfer full sama fee-nya, di akhir dihitung ongkirnya berapa," ujar Riyanti.

Terkadang, Riyanti menerapkan sistem live sale untuk strategi jualan. Jadi, ia mengirimkan foto produk-produk di booth penjual, serta harga barangnya. Kemudian, pelanggan di grup WhatsApp-nya langsung menulis daftar produk-produk yang ingin dibeli.

"Dengan sistem aku yang full payment di depan itu, aku enggak pernah encounter hit and run. Aku berkaca dari jastip lain yang sistemnya booking dulu, terus dibeliin, banyak yang hit and run," tuturnya.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Jastiper bernama Fany (21) asal Cengkareng, Jakarta Barat yang meraup untung hingga Rp4 juta dari acara JXB. Ia bercerita memutuskan untuk membuka jastip karena mempunyai banyak waktu luang.

Sistem pembelian yang ditawarkan Fanny pun harus membayar penuh, baru dibelanjakan. Ia sempat tertipu hingga merugi Rp1 juta karena memutuskan untuk membuka sistem DP.

"Waktu itu karena dia udah nge-listbanyak barang, tapi dia DP cuma Rp500 ribu, padahal total yang dia belanja sampai Rp1,5 juta. Jadi aku rugi Rp1 juta. Makanya dengan pengalaman kayak gitu akhirnya aku memutuskan untuk pakai sistem full payment aja," jelas dia.

Fanny biasa berburu belanjaan dengan mengendarai motor. Tenaganya banyak terkuras di jalanan, diperparah dengan menggotong koper di jok belakang. Sisi depan dan samping motor pun kerap penuh barang belanjaan.

[Gambas:Photo CNN]

Ia juga lelah mengantre seharian demi memenuhi permintaan belanja pelanggan. Itulah sebagian asam-garam bisnis jastip yang dirasakan Fanny.

"Setiap selesai event pasti merasa 'udah ah, capek banget, enggak mau lagi'. Tapi pas ada event lagi, 'ah udah lah, gas aja'. Yang bikin capek tuh yang pertama ngantrinya, yang kedua itu karena list orang-orang banyak banget karena promo gede-gedean," ungkapnya.

"Jadi kita bawa barang tuh susah ya, apalagi bawa motor juga. Jadi udah pegal kanan kiri, atas bawah, semua udah pegal," sambung Fany.

Hampir sama dengan Riyanti dan Noni, Fany mematok harga Rp5 ribu. Untuk produk yang didapatkan saat momen flash sale, ia minta komisi jasa Rp7 ribu.

[Gambas:Video CNN]

Read more