gem138

2024-10-09 01:57:50  Source:gem138   

gem138,erek42,gem138

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatatkan penyaluran pembiayaan tumbuh dua digit atau 16,04% secara tahunan atau year on year(yoy) pada semester I-2024. Pencapaian itu dilakukan kala kondisi makro ekonomi di dunia dan Indonesia cukup menantang.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa tekanan terhadap nilai tukar rupiah dan tensi geopolitik perlu dicermati karena berpotensi meningkatkan ketidakpastian. Namun, sepanjang paruh pertama tahun ini, BSI dapat mendorong pertumbuhan pembiayaan dengan mengarahkan kepada segmen-segmen serta sektor yang tepat.

"Karena kalau kita salah masuk, artinya khawatir dengan kualitas dari pembiayaan itu sendiri," ungkap Hery saat Press Conference Kinerja Kuartal II/2024 BSI secara virtual, Senin (2/9/2024).

Baca:
Laba BSI (BRIS) Naik 20,28%, Ternyata Segmen Ini Sumber Cuannya

Pertama, paparnya, BSI fokus pada segmen yang menguntungkan. Dalam hal ini, utamanya adalah segmen konsumer, seperti pembiayaan perumahan dan ragam kebutuhan. Selain itu, sebagian juga ke segmen retail dan UMKM.

"Termasuknya dalam produk gadai, cicil emas, ini juga adalah segmen yang profitable, yang memberikan profitabilityyang bagus buat BSI dan dari sisi kualitas juga sangat aman dan bagus. Nah ini adalah produk-produk unggulan kita," papar Hery.

Sementara pada segmen wholesale banking, Hery mengatakan BSI memiliki sektor-sektor yang tumbuh dan memiliki ekosistem bisnis yang dapat dikembangkan dan terus berkoordinasi dengan holding bank, perusahaan induk, pemegang saham. Itu sesuai dengan eksposur kepemilikan masing-masing, agar tidak melebihi kapasitas.

Di samping itu, dari sisi risk management, Hery mengatakan pihaknya sudah memiliki portfolio guideline dan kriteria penerimaan pembiayaan yang baik, agar pembiayaan diarahkan pada segmen-segmen dan sektor yang tepat.

"Semua kita jaga agar prudent dan diarahkan in line dengan good corporate governance," ujar Hery.

BSI juga menjaga tingkat persaingan pada level yang sehat, dengan memberikan tingkat imbal hasil yang kompetitif.

"Nahpricingini tentunya didorong oleh kemampuan kita untuk punya fundingmurah tadi sehingga kita bisa membeli harga ataupun pricingpembayar yang kompetitif. Jadi kita memang harus lakukan terus gimana mendorong dana murah itu cukup tumbuh dengan baik," jelas Hery.

Menurutnya, BSI beruntung karena memiliki kemampuan menumbuhkan dana murah atau CASA yang cukup baik. Ini tercermin dari volume tabungan BSI yang berada di peringkat ke-5 secara nasional.


(mkh/mkh) Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang & Stimulus China, Rupiah Anjlok ke Rp15.600/USD

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Breaking: BSI (BRIS) Cetak Laba Rp 1,71 T Kuartal I 2024, Naik 17%!

Read more