live score akurat

2024-10-07 22:23:00  Source:live score akurat   

live score akurat,mekar 777,live score akuratJakarta, CNN Indonesia--

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengutuk keras Israelyang masih melancarkan agresi brutalnya ke Jalur Gaza Palestinasejak 7 Oktober lalu.

Pernyataan itu diutarakan Anwar dalam pernyataan pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, saat berkunjung ke Berlin pada Senin (11/3).

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALRaja Yordania Sapa Prabowo sampai India Sahkan UU Diskriminasi Muslim

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DikutipMiddle East Monitor, Anwar menyebut bahwa kekerasan, penjajahan, dan upaya pembersihan etnis hingga memicu konflik berdarah di Gaza tidak serta merta terjadi sejak 7 Oktober lalu, ketika Israel dan Hamas berperang.

Menurutnya, peperangan 7 Oktober lalu justru buah hasil dari ketidakadilan dan kekerasan yang selama ini terjadi di Palestina.

Anwar menuturkan kebijakan Israel selama puluhan tahun terhadap warga Palestina dan kekejamannya adalah akar penyebab konflik yang sedang berlangsung.

Lihat Juga :
Masjid di New York Diminta Boikot Pejabat Anti Palestina saat Ramadan

"Yang saya tolak keras adalah narasi ini, obsesi ini, seolah-olah seluruh masalah dimulai dan diakhiri pada tanggal 7 Oktober. Itu tidak dimulai pada tanggal 7 Oktober, dan tidak berakhir pada tanggal 7 Oktober. Hal ini dimulai empat dekade sebelumnya, dan terus berlanjut setiap hari," tegas Anwar.

"Kami menentang kolonialisme, atau apartheid, atau pembersihan etnis, atau perampasan negara mana pun, baik di Ukraina atau di Gaza. Kita tidak bisa menghapus 40 tahun kekejaman dan perampasan yang telah menimbulkan reaksi dan kemarahan masyarakat," paparnya menambahkan.

Anwar mengakui dia dan Scholz memiliki perbedaan pendapat saat membahas konflik Palestina-Israel. Namun, keduanya sepakat bahwa perlu gencatan senjata segera di Gaza dan memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina.

"Saya juga setuju dengan apa yang dikatakan Kanselir Scholz mengenai solusi final dua negara untuk memastikan adanya perdamaian bagi kedua negara, dan untuk menyusun sebuah konsep untuk memastikan adanya pembangunan ekonomi dan kemajuan bagi masyarakat," kata Anwar seperti dikutip kantor berita Turki, Anadolu Agency.

Pilihan Redaksi
  • Agresi Israel ke Palestina, Apakah Peperangan Dilarang Selama Ramadan?
  • Langka, Wamenlu Korea Utara Tiba-tiba Melawat ke Mongolia
  • Laporan Intelijen AS Ungkap Kepemimpinan Netanyahu dalam Bahaya

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan ke Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan Hamas ke wilayahnya pada 7 Oktober lalu yang menewaskan sekitar 1.200 orang. Selain itu, Hamas juga menyandera lebih dari 200 warga di Israel, termasuk warga asing.

Namun, serangan balasan Israel ini dinilai sudah melewati batas lantaran tank dan pesawat tempur Negara Zionis itu membombardir tanpa pandang bulu wilayah penduduk, tempat pengungsi, sekolah, hingga rumah sakit.

Hampir 31.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza imbas agresi brutal Israel sejak 7 Oktober. Lebih dari 72.600 warga Palestina lainnya juga terluka akibatnya.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari lalu memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida, dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Meski begitu, Israel masih terus menyerang Gaza bahkan melancarkan invasi darat baru ke Rafah, wilayah yang berbatasan dengan Mesir dan satu-satunya jalur kemanusiaan yang dipakai mengirim bantuan selama ini ke Gaza.

(rds/rds)

Read more