koincuan

koincuan,qq333bet login,koincuanJakarta, CNN Indonesia--

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul kembali terlibat perang urat saraf.

Gus Ipul awalnya mengomentari ihwal pembentukan Pansus Haji di DPR. Baginya, persoalan ini sebetulnya bisa diselesaikan secara internal PKB.

Lihat Juga : PBNU Ngarep Pansus Haji Cukup Diselesaikan Cak Imin dan Yaqut di PKB

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Loh iya [internal PKB]. Kalau itu masalah Pansus Haji kan ini bisa diselesaikan dulu. Kan tinggal dipanggil [Yaqut] oleh Pak Muhaimin," kata Gus Ipul di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (7/8).

"Gus Yaqut kan tinggal dipanggil aja. Itu kan menterinya dia. Masa ketua umumnya sama ketuanya gegeran sendiri," tambahnya.

Gus Ipul lantas mengklaim pembentukan tim PBNU untuk mengkaji hubungan PKB dan NU belakangan ini tidak ada korelasi dengan pembentukan pansus Haji.

Ia menilai pembentukan tim oleh PBNU lantaran pelbagai pernyataan kontroversial yang diucapkan oleh petinggi PKB di depan publik belakangan ini.

"Masa kita bikin, gara-gara itu. Ya enggak. Tadi yang saya bilang alasan-alasan tadi. Kalau Pansus itu bisa diselesaikan internal sebenarnya. Jadi sehingga menimbulkan tafsir macam-macam," katanya,

Lihat Juga : Gus Choi Usai Dipanggil PBNU: NU Berhak Koreksi PKB

Merespons ucapan itu, Cak Imin menilai Gus Ipul tak paham konstitusi dan diminta belajar lagi.

"Saipul mana paham konstitusi negara, suruh belajar dulu," kata Cak Imin lewat cuitannya di akun X pribadinya @CakiminNow, Rabu (7/8).

DPR sebelumnya membentuk pansus untuk mendalami pelaksanaan Haji 2024 yang dinilai banyak diwarnai kejanggalan dalam pelayanannya.

Pansus telah diresmikan dalam rapat paripurna DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Umum PKB Cak Imin.

Tak mau kalah, PBNU kini membentuk Tim khusus untuk mengkaji ulang hubungan PBNU dan PKB. Ketum PBNU Yahya Cholil Status bahkan mengibaratkan NU adalah pabrik mobil dan PKB adalah mobil hasil produksi yang cacat sistemnya.