erek erek kadal

2024-10-08 02:28:49  Source:erek erek kadal   

erek erek kadal,spacetogel login,erek erek kadalJakarta, CNN Indonesia--

Amerika Serikat membantah Israeldan Hamas sepakat menyetop perang selama lima hari lewat kesepakatan yang dimediasi Washington.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson mengatakan hingga kini belum ada kesepakatan yang dicapai oleh Israel dan Hamas untuk berdamai atas konflik di Jalur Gaza, Palestina yang sudah pecah sejak 7 Oktober lalu.

Watson berujar Washington masih berupaya untuk mewujudkan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Watson ini disampaikan tak lama setelah Washington Post melaporkan bahwa Israel dan Hamas sepakat berdamai lima hari sebagai imbalan atas pembebasan puluhan sandera.

Media AS itu menyebut perjanjian enam halaman yang ditengahi Amerika Serikat dan Qatar menuliskan bahwa semua pihak yang terlibat konflik akan membekukan operasi setidaknya lima hari. Pada saat bersamaan, 50 atau lebih sandera akan dibebaskan setiap 24 jam.

Menurut orang-orang yang mengetahui kesepakatan itu, 'perdamaian' itu dimulai dalam beberapa hari ke depan, jika tidak ada hambatan di waktu-waktu terakhir.

Jeda pertempuran ini juga disebut dimaksudkan untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar, memasuki Gaza lewat Mesir.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar Israel di Washington mengatakan pada Sabtu (18/11) malam bahwa pihaknya tak akan berkomentar mengenai aspek apa pun terkait situasi penyanderaan.

Sejak Israel meluncurkan agresi 7 Oktober lalu, lebih dari 100 negara, kecuali AS, menyerukan gencatan senjata penuh dan segera di Gaza. Desakan ini dilontarkan seiring dengan meningkatnya kekhawatiran akan nasib para tawanan dan banyaknya korban sipil yang berjatuhan di Palestina.

Menurut seseorang yang mengetahui situasi, kesepakatan jeda sementara ini pada dasarnya sulit diterima oleh Israel. Pasalnya, meski ada tekanan di dalam negeri yang menuntut Perdana Menteri Netanyahu memulangkan para sandera, ada pula suara-suara lantang yang meminta pemerintah tidak melakukan barter untuk pembebasan mereka.

Dalam pernyataan publik, Israel pun berulang kali menegaskan tak akan pantang menyerah untuk menggempur Gaza meski ditekan sedemikian rupa oleh komunitas internasional.

Pada Sabtu (18/11), Netanyahu berapi-api menyatakan bakal terus melanjutkan serangan di Gaza untuk mencapai tujuan mereka.

Serangan brutal Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan 12.300 orang, dengan lebih dari 5.000 di antaranya merupakan anak-anak.

(blq/agt)

Read more