jonitogel176.com/m/index.php

2024-10-08 14:43:53  Source:jonitogel176.com/m/index.php   

jonitogel176.com/m/index.php,rtp fuji188,jonitogel176.com/m/index.php

BLITAR, Jawa Pos Radar Madiun- Kasus pemukulan pelajar madrasah tsanawiyah (MTs) di Blitar yang menyebabkan korban tewas terus didalami polisi. Polres Blitar Kota kini tengah mendalami motif pelaku yang notabene merupakan teman korban dan juga anak di bawah umur.

"Untuk motif harus didalami dulu, tidak bisa langsung. Yang jelas ini dilakukan anak-anak," kata Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setyo Pambudi Sukarno di Blitar, dikutip dari ANTARA, Senin (28/8).

Kapolres mengatakan, penyidikan kasus pemukulan pelajar MTs ini masih terus berjalan. Polisi memeriksa 16 saksi, terdiri dari teman di sekolah, guru, termasuk keluarga.

Polisi juga masih menunggu jadwal pemeriksaan psikologis pada pelaku yang masih berusia di bawah umur.

Baca Juga: PDIP Kota Madiun Tanggapi Kokok Patihan: Kalau Tak Tertib Barisan, Pilihannya Keluar atau Dikeluarkan

"Untuk penyidikan juga masih menunggu hasil autopsi. Kalau pelaku sudah ditempatkan di tempat khusus dengan pendampingan. Kami tunggu jadwal pemeriksaan psikologis pelaku," terangnya.

Kapolres mengimbau kepada orang tua yang mempunyai putra dan putri untuk selalu menjaga dan mengingatkan pergaulannya.

"Mengingatkan pergaulan, teman-temannya sekitar siapa, belajar apa. Kalau belajar silat belajar yang benar, tujuannya silat untuk bela diri bukan untuk melukai, melumpuhkan atau membunuh. Itu harus sama-sama kita sadari," pesannya.

Baca Juga: Penertiban Tugu Perguruan Silat di Jatim, Kapolda: Akhir Bulan Semua Sudah Harus Roboh

Diketahui, kasus pemukulan pelajar MTs ini terjadi di lingkungan sekolah di Kabupaten Blitar. Insiden ini terjadi pada Jumat (25/8) saat jam pergantian belajar.

Adapun korban berinisial MA, sedangkan pelaku pemukulan ini berinisial KR, pelajar satu angkatan di kelas IX.

Pelaku masuk ke ruang kelas korban menuju tempat duduk korban sambil berteriak. Saat itu, teman-temannya yang lain sudah berusaha menghalangi. Pelaku memukul sampai tiga kali (mengenai bagian tubuh vital yakni tengkuk kepala belakang dan dada-ulu hati) tanpa ada perlawanan dari korban.

Korban langsung jatuh tak sadarkan diri. Dia juga sempat mendapatkan perawatan di ruang UKS. Namun, karena tidak sadarkan diri, pihak madrasah membawanya ke rumah sakit di Srengat, Kabupaten Blitar, untuk pemeriksaan. Nahas, korban dinyatakan meninggal dunia. (antara/naz)

Read more