syair camboja

2024-10-08 03:54:54  Source:syair camboja   

syair camboja,lontong pecel terdekat,syair camboja

Jakarta, CNBC Indonesia -Indonesia ditaksir bisa mendapatkan 'durian runtuh' mencapai US$ 9,2 miliar atau kurang lebih Rp 132,93 triliun dari dua proyek pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) mineral yang selama dua hari belakang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Detailnya, Jokowi telah meresmikan produksi perdana katoda tembaga smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik Jawa Timur dan juga injeksi bauksit perdana ke Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 milik PT Borneo Alumina Indonesia (BAI)

Jokowi sendiri memperhitungkan besaran setoran yang akan dibayarkan PTFI ke negara, baik berupa dividen, royalti, Pajak Penghasilan (PPh) Badan, PPh Karyawan, pajak daerah, hingga bea keluar mencapai sekitar Rp 80 triliun per tahun. Terlebih, setelah PTFI resmi memproduksi perdana katoda tembaga dari fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) keduanya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Baca:
10 Tahun Jadi Presiden, Ternyata Ini Pekerjaan Berat Jokowi

"Hitungan-hitungan saya penerimaan negara masuk Rp 80 triliun dari Freeport Indonesia, baik dividen, royalti, PPh badan, PPh karyawan, pajak daerah, bea keluar, pajak ekspor, kira-kira angkanya seperti itu," tutur Presiden Jokowi saat meresmikan produksi perdana katoda tembaga smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur, dikutip Rabu (25/9/2024).

Tidak berhenti di situ, penerimaan negara juga diperhitungkan akan bertambah usai injeksi bauksit perdana ke Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024) kemarin.

Presiden Jokowi mengungkapkan diresmikannya pabrik aluminium tersebut bisa membuat Indonesia menghemat devisa untuk mengimpor aluminium mencapai US$ 3,5 miliar atau setara Rp 52,93 triliun (asumsi kurs Rp 15.124 per US$) per tahun. Hal itu berkat Indonesia yang akan menyetop impor aluminium sebesar 56% dengan memenuhi kebutuhan aluminium dari produksi dalam negeri saja.

"Oleh sebab itu setelah ini selesai berproduksi impor yang 56% ini bisa kita setop, nggak impor lagi, kita produksi sendiri di dalam negeri dan kita tidak kehilangan devisa karena dari sini kita harus keluar devisa kira-kira US$ 3,5 miliar setiap tahunnya, angka yang besar sekali Rp 50 triliun lebih devisa kita hilang gara-gara kita impor aluminium," beber Jokowi dalam saat peresmian Injeksi Bauksit Perdana ke Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 milik PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Mempawah, Kalimantan Barat, dikutip Rabu (24/9/2024).

Dengan peresmian kedua smelter tersebut, yakni PTFI yang diperhitungkan memberikan setoran ke negara mencapai Rp 80 triliun, ditambah dengan peresmian proyek SGAR PT BAI yang diklaim akan membuat negara hemat devisa Rp 52,93 per tahun, maka secara total Indonesia akan mendapatkan 'durian runtuh' mencapai Rp Rp 132,93 triliun per tahun.


(pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini:

Kampanye & Pilkada Saat Daya Beli Anjlok, Ekonomi RI Bisa Bangkit?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Luhut Taksir RI Bakal Ketiban Durian Runtuh Rp1.140-an T di 2028

Read more