angka mimpi ketemu orang yang sudah meninggal

2024-10-07 23:33:51  Source:angka mimpi ketemu orang yang sudah meninggal   

angka mimpi ketemu orang yang sudah meninggal,wap anekatoto,angka mimpi ketemu orang yang sudah meninggal

Jakarta, CNBC Indonesia -Rupiah tampaknya masih rawan melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) lantaran indeks dolar AS (DXY) kembali menanjak.

Dilansir dari Refinitiv, pada perdagangan Selasa (3/9/2024) rupiah ditutup stagnan atau tidak berubah terhadap dolar AS di posisi Rp15.520/US$.

Pada perdagangan kemarin Selasa (3/9/2024), indeks dolar AS menguat 0,19% di level 101,84. Sementara itu, imbal hasil treasury AS 10 tahun justru anjlok 1,46% di level 3,85%.

Belum ada dorongan yang dapat menjadi angin segar untuk penguatan rupiah dari dalam negeri. Justru sebaliknya, sentimen buruknya hasil data PMI Manufaktur Indonesia dan deflasi pada periode Agustus mendorong ambruknya pasar keuangan RI.

Sementara itu, dari negeri Paman Sam kondisi manufaktur juga kembali mengalami kontraksi.

Kontraksi ini adalah yang kelima kalinya secara beruntun. Kontraksi disebabkan penurunan pesanan baru dan peningkatan inventaris menunjukkan aktivitas pabrik dapat tetap lesu untuk sementara waktu.

Baca:
IHSG & Rupiah Ambruk, RI Masih Dibuat Was-Was Oleh Kabar dari AS-China

Survei dari Institute for Supply Management (ISM) pada Selasa juga menunjukkan produsen terus membayar harga yang lebih tinggi untuk input bulan lalu. Hal itu tidak mengubah ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ketika memulai siklus pelonggaran yang telah lama ditunggu-tunggu bulan ini.

Berdasarkan laporan ISM Manufaktur, PMI Manufaktur AS tercatat di level kontraksi 47,2% pada periode Agustus 2024, naik 0,4 poin persentase dari 46,8% yang tercatat pada periode Juli.

Namun, hal itu menandakan aktivitas ekonomi di sektor manufaktur mengalami kontraksi pada periode Agustus untuk bulan kelima berturut-turut dan ke-21 kalinya dalam 22 bulan terakhir.

Perlambatan manufaktur di AS di satu sisi menunjukkan dampak suku bunga tinggi sudah terasa di AS. Hal ini bisa mendukung pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Namun, disisi lain, perlambatan ekonomi akan berdampak negatif kepada perusahaan karena penjualan bisa berkurang.

Perlambatan aktivitas ekonomi AS juga bisa berdampak buruk ke negara lain karena impor atau permintaan barang ke negara lain bisa berkurang.

Baca:
Tak Cuma RI, Dunia Tengah Dihantui Oleh Deflasi

Pelaku pasar pada hari ini juga masih akan menanti data dari AS terkait neraca dagang. Hal ini cukup penting dicermati mengingat negeri Paman Sam menjadi mitra dagang kedua terbesar setelah Tiongkok, sehingga ini sangat berpengaruh pada ekspor dan impor.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal dalam basis waktu per jam, tren pergerakan rupiah dalam melawan dolar AS kini terlihat mulai melemah.

Perlu diantisipasi area pelemahan terdekat paling tidak ke resistance di Rp15.580/US$, ini didapatkan dari garis horizontal berdasarkan high candle intraday 3 September 2024. Sementara, jika penguatan masih berlanjut bisa diperhatikan support di Rp15.470/US$ yang didapatkan dari low candle intraday 2 September 2024.

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

 

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn) Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Merosot, Sentimen Global Masih Jadi Biang Kerok

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Potensi Penguatan Rupiah di Tengah Tekanan Indeks Dolar

Read more