pola maxwin7

2024-10-08 03:59:04  Source:pola maxwin7   

pola maxwin7,emas787 slot,pola maxwin7

Jakarta, CNBC Indonesia -Arus dana asing untuk pertama kalinya tercatat keluar dari pasar keuangan domestik setelah terjadi inflowselama 10 pekan beruntun. Padahal, ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) semakin jelas terlihat.

Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi 2-5 September 2024, investor asing tercatat jual neto Rp2,49 triliun terdiri dari beli neto Rp2,65 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp2,24 triliun di pasar saham, serta jual neto sebesar Rp7,38 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selama 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 5 September 2024, investor asing tercatat beli neto sebesar Rp28,80 triliun di pasar saham, Rp11,15 triliun di pasar SBN dan Rp186,92 triliun di SRBI.

Investor asing mencatat inflow sejak pekan terakhir Juni hingga akhir Agustus 2024. Selama dua bulan tersebut, RI diberkahi durian runtuh derasnya investor asing. Pekan kemarin cukup mengejutkan mengingat foreign flowterpantau keluar setelah terjadi inflowselama 10 pekan beruntun atau dua bulan lebih. Hal ini didominasi oleh outflowdari SRBI.

Imbal hasil SRBI yang mengalami penurunan disinyalir menjadi penyebab turunnya permintaan terhadap SRBI. Instrumen SRBI menjadi primadona investor sejak akhir April hingga pertengahan Juli 2024. Pada periode tersebut, rata-rata penjualan SRBI mencapai Rp 5,5 triliun. Transaksi pada periode tersebut bahkan banyak yang tercatat outflow.

Namun, peminatnya mulai berkurang drastis setelah Juli akhir, ditandai dengan menurunnya pembelian hingga tercatatnya net flow dari instrumen tersebut. Outflowpada pekan lalu bahkan menjadi yang terburuk sejak instrumen tersebut diterbitkan BI pada September 2023.

CGS Internationalmencatat dalam penerbitan terbaru, imbal hasil SRBI (12 bulan) turun 37 basis poin (bps) dari puncaknya 7,54% pada akhir Juni 24, sementara penerbitan menjadi kurang sering.

Nominal issued untuk SRBI enam bulan maupun 12 bulan terpantau terus mengalami penurunan. Untuk tenor enam bulan, penerbitan SRBI tak sampai Rp1 triliun dan untuk tenor 12 bulan tak sampai Rp13 triliun.

CGSIFoto: Nominal Issued & Yield SRBI
Sumber: CGS International

Sementara SBN tenor 10 tahun terus memberikan daya tarik tersendiri bagi investor asing khususnya jika dibandingkan dengan US Treasury tenor 10 tahun.

Imbal hasil SBN tenor 10 tahun tercatat sebesar 6,603% Sementara US Treasury hanya 3,71% pada 6 September 2024.

Selain itu, selisih imbal hasil SBN tenor 10 tahun dengan US Treasury pun terpantau semakin lebar yakni dari 273 bps pada 2 September 2024, menjadi 289 bps pada 6 September 2024. Bahkan sempat menyentuh 290 bps pada 4 September 2024. Hal ini tentu memberikan daya tarik bagi investor asing untuk masuk ke pasar SBN Tanah Air.

Lebih lanjut, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang semakin bold, terpantau memberikan angin segar bagi pasar emerging market termasuk Indonesia.

Presiden Direktur Sucor Asset Management, Jemmy Paul Wawointana mengatakan investor cenderung sell-off di dolar AS dan mulai masuk ke pasar Indonesia.

Data-data ekonomi AS yang cenderung terus mengalami pelandaian semakin memperbesar peluang cut ratedalam bulan ini. Data-data tersebut antara lain seperti inflasi konsumen, produsen, hingga Personal Consumption Expenditure (PCE) serta data ketenagakerjaan yang relatif mendingin.

Survei CME FedWatch Tool juga menunjukkan 100% pelaku pasar berekspektasi terjadi pemangkasan suku bunga The Fed bulan ini dengan rincian 70% sebesar 25 bps dan 30% sebesar 50 bps.

CMEFoto: Meeting Probabilities
Sumber: CME FedWatch Tool

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">

Read more