link markastoto

2024-10-09 21:40:48  Source:link markastoto   

link markastoto,nobar bola live,link markastotoJakarta, CNN Indonesia--

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sejumlah wilayah berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang hingga awal Agustus mendatang.

Padahal, saat ini secara umum Indonesia tengah berada di puncak musim kemarau.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan pers di Jakarta pada Kamis (25/7) mengatakan kondisi ini dipengaruhi oleh Gelombang Ekuator Rossby yang diprakirakan aktif di sejumlah wilayah Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, Papua Selatan," ujar Guswanto.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menerangkan terpantau terjadi peningkatan angin hingga lebih dari 25 knot di Laut Andaman, Samudera Hindia barat daya Banten, dan Laut Arafuru.

Peningkatan kecepatan angin itu mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut.

"Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 26 Juli–1 Agustus 2024. Angin kencang juga berpotensi terjadi di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Barat," terangnya.

Andri mengatakan Indonesia saat ini masih berada di puncak musim kemarau walaupun sejumlah wilayah diguyur hujan.

Oleh karena itu, BMKG tetap mewanti-wanti pemerintah daerah dan masyarakat soal kemungkinan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Utamanya di wilayah langganan karhutla yaitu di Pulau Sumatra dan Kalimantan yang memiliki banyak kawasan gambut.

Peringatan gelombang tinggi

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 30–31 Juli 2024.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara–Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 8–15 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur–Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8–25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia Barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten, Samudra Hindia Selatan Banten, perairan Kep. Kai, perairan Kep. Tanimbar, dan Laut Arafuru.

Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan gelombang setinggi 1,25–2,5 meter berpeluang terjadi di sejumlah perairan, yakni:

+ Perairan utara Pulau Sabang
+ Perairan barat Aceh–Kepulauan Mentawai
+ Perairan Pulau Enggano - Bengkulu
+ Perairan barat Lampung
+ Samudra Hindia Barat Sumatra
+ Selat Sunda bagian barat dan selatan
+ Perairan selatan Jawa–Pulau Sumba
+ Selat Bali–Lombok–Alas bagian selatan
+ Perairan Kupang–Pulau Rote
+ Samudra Hindia Selatan Jawa–NTT
+ Laut Jawa bagian tengah dan timur
+ Perairan Kep. Selayar
+ Laut Flores
+ Perairan selatan Bau Bau
+ Perairan Kep. Wakatobi
+ Perairan Manui Kendari
+ Perairan selatan Kep. Banggai–Sula
+ Perairan P. Buru–P. Seram
+ Laut Seram bagian timur
+ Laut Banda
+ Perairan Kep. Kai–Kep. Aru
+ Perairan Kep. Sermata–Kep. Tanimbar
+ Laut Arafuru

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," demikian keterangan BMKG pada Selasa (30/7).

[Gambas:Video CNN]

(kid/kid)

Read more