rtp hotel4d

2024-10-07 23:31:31  Source:rtp hotel4d   

rtp hotel4d,sukses 888,rtp hotel4dJakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Luar Negeri RI buka suara usai delegasi Indonesiadi KTT Negara Melanesia (MSG) diduga mencoba menyuap dan mengintimidasi jurnalis mediaSelandia Baru, Radio New Zealand (RNZ), pada akhir Agustus lalu.

Direktur Jenderal Asia Pasifik Kemlu RI, Abdul Kadir Jailani, menegaskan delegasi Indonesia tak pernah menggunakan pendekatan semacam itu kepada jurnalis.

Lihat Juga :
Rusia 'Tambal' Pesawat Bomber Tu-95 Pakai Ban Mobil, Buat Apa?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan RNZ, dugaan suap dan intimidasi itu bermula saat salah satu jurnalisnya, Kelvin Anthony, meliput konferensi tingkat tinggi (KTT) negara Melanesia, Melanesian Spearhead Group (MSG), pada 23-24 Agustus lalu.

Seorang pejabat Indonesia yang tampak bagian dari delegasi RI di KTT MSG itu, Ardi Nuswantoro, menawarkan Anthony sesi wawancara khusus dengan Duta Besar Indonesia untuk Australia Siswo Pramono.

[Gambas:Video CNN]

Tawaran wawancara itu itu muncul setelah Nuswantoro memberitahu Antony beberapa hari sebelumnya bahwa pemerintah RI tak suka dengan pemberitaan RNZsoal Papua.

Pilihan Redaksi
  • Kenapa Benny Wenda Bisa Pidato di KTT Melanesia hingga RI Walk Out?
  • Kepulauan Solomon Klaim Negara Melanesia Desak Selidiki HAM di Papua
  • Inggris Bakal Tetapkan Wagner Group Rusia sebagai Organisasi Teroris

Usai berkomunikasi secara langsung dan via online, Ardi meminta Anthony datang ke Holiday Inn Resort pada 23 Agustus pukul 12.00 untuk mewawancarai Siswo. Dugaan suap itu terjadi sekitar pukul 13.00-13.10 waktu setempat setelah wawancara berlangsung.

"Saya ditawari wawancara eksklusif dengan Duta Besar Indonesia untuk Australia di pertemuan MSG setelah sebelumnya diberitahu sebelumnya oleh Ardi Nuswantoro bahwa pemerintahannya tidak menyukai apa yang RNZtelah tayangkan terkait Papua Barat dan mengatakan itu (berita) tidak seimbang," kata Anthony, dikutip RNZ.

Anthony lantas memberi tahu delegasi bahwa RNZberupaya melakukan segala upaya untuk bersikap seimbang dan adil dalam memberitakan isu Papua ini.

"Kami ingin memihak Indonesia juga. Namun, kami perlu kesempatan untuk berbicara secara terbuka (bisa dikutip dan diberitakan)," kata dia.

Kronologi dugaan suap, baca di halaman berikutnya >>>

Kronologi Dugaan Upaya Suap

Saat wawancara, Anthony mengajukan serangkaian pertanyaan termasuk masalah hak asasi manusia di Papua Barat, pertemuan MSG, fokus pemerintah Indonesia di pasifik. Wawancara ini berlangsung selama lebih dari 40 menit.

"Saya pikir saya menghasilkan cerita yang kuat dari pertemuan tersebut yang menyentuh isu-isu sensitif tetapi relevan yang melibatkan Indonesia, isu Papua Barat, dan Pasifik," ujar dia.

Setelah wawancara, Anthony bercerita diantar keluar menuju ruang tunggu oleh setidaknya tiga pejabat Indonesia.

Ardi kemudian bertanya ke Anthony bagaimana dia pulang dan apakah dia punya mobil.

Lihat Juga :
KTT Negara Melanesia Akui Kedaulatan Indonesia atas Papua

Saat berjalan ke tempat parkir, pejabat yang sama mengikuti Anthony.

"Dan saat kami hendak mendekati mobil, dia mengatakan, 'Delegasi Indonesia ingin memberikan tanda terima kasih kepada Anda.'"

"Saya bertanya kepadanya, 'Apa itu?' Dia menjawab, 'Hadiah kecil'.

"Saya tanya lagi, 'Tapi, apa ini?' Dia menjawab 'uang," kata Anthony menirukan insiden itu seperti dikutip RNZ.

Anthony terkejut dan menolak uang karena bisa dianggap membahayakan laporan da mengganggu kredibilitas jurnalis.

Pejabat Indonesia itu lalu undur diri dan meminta maaf karena telah menawarkan uang.

Akibat kejadian tersebut RNZ saat itu memilih untuk tidak menayangkan hasil wawancaranya dengan Dubes Siswa.

Dugaan intimidasi

Anthony kembali bertemu pejabat Indonesia yang menawari uang pada 24 Agustus, hari terakhir KTT MSG.

Ia mengatakan pejabat yang sama terus mengikuti dia ke mana-mana. Pejabat itu mengirim klip video yang menunjukkan penduduk asli Papua melakukan tindakan kekerasan.

"Saya merasa sedikit terintimidasi namun saya berusaha untuk tetap berada di dekat jurnalis lokal sebisa mungkin sehingga saya dapat menghindari pejabat Indonesia mendatangi saya," kata dia.

Read more