obor toto togel

2024-10-08 04:01:54  Source:obor toto togel   

obor toto togel,hahatogel,obor toto togelJakarta, CNN Indonesia--

Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand akan menominasikan kebaya sebagai warisan budaya takbenda ke UNESCO. Namun Indonesia tidak termasuk di dalamnya.

Dewan Warisan Nasional (NHB) Singapura menyatakan kebaya akan menjadi nominasi multidimensional pertama Singapura untuk Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO. Nominasi ini rencananya diserahkan pada Maret 2023.

Lihat Juga :
Anwar Ibrahim, Tokoh Reformasi yang Dibui 3 Kali Kini Jadi PM Malaysia

"Kebaya telah dan terus menjadi aspek sentral dalam representasi dan penggambaran warisan budaya dan identitas Melayu, Peranakan, dan masyarakat lainnya di Singapura, dan merupakan bagian integral dari warisan kami sebagai kota pelabuhan multikultural, dengan link di seluruh Asia Tenggara dan duniam" kata CEO NHB, Chang Hwee Nee, Kamis (24/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video CNN]

"[Nominasi bersama itu] menggarisbawahi multikulturalisme ini dan akar bersama kita dengan wilayah tersebut," kata Nee seperti dikutip The Strait Times.

Nominasi yang bakal diajukan empat negara ini tidak termasuk Indonesia di dalamnya. Secara terpisah, Indonesia diketahui telah mengajukan empat warisan budaya takbenda tahun ini, antara lain kesenian reog, jamu, tenun Indonesia, dan tempe.

Pengajuan nominasi ini pun telah diajukan secara resmi pada 25 Maret 2022.

Pilihan Redaksi
  • Raja Tunjuk Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia usai Drama Pemilu
  • Warga soal Anwar Ibrahim Jadi PM: 24 Tahun, There Can Be Miracles
  • Anwar Ibrahim Resmi Jadi PM Malaysia usai 20 Tahun Lebih Penantian

"Kami terus mengupayakan agar elemen budaya Indonesia tidak hanya mendapatkan status di tingkat Internasional. Namun, yang terpenting adalah agar masyarakat Indonesia turut memberikan perhatian dan ikut melestarikan," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid, pada April lalu.

Selama Agustus dan Oktober, NHB sendiri telah mengadakan enam focus group discussion (FGD) dengan 48 peserta untuk melihat pendapat terkait nominasi empat negara tersebut.

Diskusi itu melibatkan praktisi budaya, perwakilan asosiasi budaya, dan peneliti yang terlibat dalam pembuatan dan pemakaian kebaya.

Sejak tanggal 1 hingga 3 November, perwakilan dari NHB dan masyarakat menghadiri lokakarya yang diselenggarakan oleh Malaysia di Port Dickson, dimana mereka mendiskusikan nominasi tersebut, termasuk apa yang harus disertakan dalam pengajuan tersebut.

NHB akan mengatur inisiatif penjangkauan publik dan Januari hingga Maret 2023 untuk meningkatkan kesadaran akan nominasi tersebut.

UNESCO selanjutnya akan menilai nominasi berdasarkan definisi warisan budaya takbenda dan seberapa baik masing-masing dari empat negara akan memastikan promosi dan transmisi terkait kebaya.

Hasil nominasi itu akan diumumkan pada akhir 2024.

(blq/rds)

Read more