kode alam rambut

2024-10-08 04:08:54  Source:kode alam rambut   

kode alam rambut,orang meninggal erek erek,kode alam rambut

Jakarta, CNBC Indonesia- Debt collector merupakan jasa penagih utang dan profesi yang telah dikenal banyak orang. Sebagian besar nasabah menghindari penagihan yang dilakukan debt collector karena kredit macet.

Namun, pernah kah anda bertanya-tanya seberapa besar komisi yang didapatkan oleh para penagih hutang?

Baca:
Cuan Pinjol Makin Tebal, Sudah Tembus Rp 657 Miliar

Debt collector yang paling lazim ditemui adalah yang menyediakan jasa penagihan utang kepada mobil dan motor yang kreditnya sudah macet. Namun ternyata, komisi yang didapatkan dari layanan tersebut kalah jauh bila dibandingkan dengan jasa lain yang ditawarkan para penagih utang Indonesia.

Praktisi Asset Recovery Management salah satu perusahaan Leasing kendaraan di Indonesia, Budi Baonk mengatakan seorang debt collector akan dibayar sesuai dengan tarif yang telah disepakati bersama perusahaan leasing.

Komisi atas penarikan aset leasing tersebut disepakati ketika surat kuasa diturunkan dari perusahaan leasing ke perusahaan jasa penagihan eksternal.

"Rentang harga [tarif debt collector] paling kecil Rp 5 juta sampai Rp 20 juta," ungkap Budi kepada CNBC Indonesia, seperti dikutip, Kamis (3/10).

Budi menambahkan, besaran fee atau upah debt collector ini tergantung jenis unit yang diamankan. Misalnya, kalau mobilnya keluaran terbaru akan lebih mahal ketimbang mobil produksi lama.

Harga juga dapat berbeda-beda tergantung entitas bisnis debt collector itu sendiri. Biasanya penentuannya ditetapkan dari variabel rekam jejak perusahaan tersebut.

Ceruk bisnis yang mendatangkan keuntungan lebih besar adalah penagihan piutang perusahaan. Sektor ini yang dimanfaatkan salah satu famili dari keturunan John Kei. Diketahui, John Kei memiliki nama besar di dunia penagihan utang dan 'penguasa jalanan'.

Salah satu generasi ketiga klan Kei, Ghezi Ngabalin mengaku nama besar John Kei sangat membantunya dalam bisnis penagihan utang piutang yang kini ia geluti. Ghezi adalah salah satu keturunan John Kei yang menjadi debt collector di salah satu firma hukum milik keponakan John, yaitu Umar Kei.

Digawangi oleh Umar Kei, firma hukumnya berkutat di bisnis penagihan yang menyasar ke area business to business (B2B), atau menjadi perantara penagih utang dari satu entitas bisnis ke bisnis lain.

Kepada CNBC Indonesia, Ghezi mengungkapkan bahwa usahanya ini dihargai berdasarkan komisi. Biasanya komisi bisa beragam sesuai kesepakatan.

"Komisi bisa beragam, misalnya 10% dari total piutang satu proyek Rp3 miliar, ya bisa dapat sekitar Rp300 juta," ungkap Ghezi lewat sambungan telepon beberapa waktu lalu.

Tak ayal bisnis debt collector piutang usaha nampaknya lebih menguntungkan. Pasalnya, nilai kredit usaha yang dibebankan ke beberapa entitas bisnis cenderung besar.

Namun di mana ada hasil yang besar, kadang dibayangi risiko yang besar pula. Bisnis ini sarat akan konflik, dan penagihan utang dalam jumlah besar juga mewajibkan pihaknya bekerja dalam tim yang lebih besar.


(fsd/fsd) Saksikan video di bawah ini:

Video: Putar Otak Bisnis Makanan & Minuman Sehat Saat Daya Beli Turun

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article OJK Kasih Tips Biar Tidak Berurusan dengan Debt Collector

Read more