rtp hotel4d

2024-10-09 20:41:54  Source:rtp hotel4d   

rtp hotel4d,kuitoto,rtp hotel4dJakarta, CNN Indonesia--

Pemerintah Kabupaten Nias Utara dengan dukungan Konservasi Indonesia(KI) menanam sekitar 3.000 bibit mangrovedi Pantai Wisata Mangrove Teluk Ba'a, Sumatera Utara.

Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu, melalui Asisten Administrasi Umum Ferizatulo Gea, menyampaikan Kawasan Konservasi Perairan Sawo Lahewa dan sekitarnya yang membentang di Kabupaten Nias Utara menyimpan potensi kelautan dan perikanan yang besar.

Namun, beragam ekosistem di dalamnya, termasuk mangrove, belum optimal dikelola dan dimanfaatkan secara lestari ataupun berkelanjutan. Oleh karena itu, dia mengajak para pihak untuk turut mengupayakan perlindungan dan pengelolaan mangrove.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegiatan penanaman 3.000 bibit ini diselenggarakan sebagai perayaan Hari Mangrove Sedunia pada 26 Juli kemarin.

Kegiatan ini melibatkan 150 peserta dan diselenggarakan atas kerja sama KI, Dinas Perikanan Kabupaten Nias Utara, Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Teluk Ba'a, serta Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumber Daya Perairan (IMASPERA) Universitas Sumatra Utara.

Acara itu turut dihadiri jajaran Pemerintah Provinsi Sumut dan pemerintah kabupaten setempat, beserta masyarakat. Acara ini sekaligus menandai penanaman perdana dalam upaya pemulihan 60 hektare ekosistem mangrove di Kawasan Konservasi Sawo Lahewa dan perairan sekitarnya.

Upaya pemulihan ini dipimpin oleh masyarakat dengan dukungan penuh dari Konservasi Indonesia.

Lihat Juga :
MONEY HONEYKonservasi Indonesia Ungkap Pentingnya Sains dalam Pengembangan Laut

Sebagai yayasan nasional yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian alam, KI telah bekerja sama dengan Pemprov Sumut dalam beberapa program pengelolaan bentang darat dan bentang laut.

Ini termasuk di dalamnya program integrasi pengelolaan ekosistem mangrove, dan perikanan berkelanjutan yang diimplementasikan di Kabupaten Nias Utara.

Senior Vice President dan Executive Chair Konservasi Indonesia, Meizani Irmadhiany, mengatakan kegiatan penanaman ini akan memberi dampak besar, mulai dari perlindungan dari bencana alam, mencegah peningkatan permukaan air laut, hingga memberi dampak pada perekonomian masyarakat.

"Ekosistem mangrove di Nias masih belum dikelola secara optimal, terlebih di KKP Sawo Lahewa dan Perairan Sekitarnya. Padahal, mangrove di wilayah ini bisa menjadi barisan terdepan yang menjaga pulau karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia," kata Meizani.

"Selain itu, mangrove juga sudah dikenal sebagai sebagai rumah kepiting-kepiting bakau yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat jika dikelola dengan baik dan memerhatikan keberlanjutan ekosistemnya," lanjut dia.

Sebelumnya, pada September 2023 lalu, kondisi ekosistem mangrove di Kabupaten Nias Utara telah dikaji oleh Konservasi Indonesia melalui survei biofisik KKP Sawo Lahewa dan Perairan Sekitarnya.

Hasilnya menunjukkan wilayah tersebut memiliki mangrove dengan total 131 hektare yang di antaranya seluas 12 hektare berada di dalam KKP Sawo Lahewa dan perairan sekitarnya, dan 119 hektare lainnya berada di luar kawasan konservasi.

"Kami bersama dengan pemerintah kabupaten Nias dan kelompok masyarakat, beserta para mahasiswa, berharap dari langkah awal dengan penanaman sebanyak 3000 bibit mangrove ini akan memberikan perubahan besar dan selanjutnya bisa direplikasi. Terlebih mangrove sudah dikenal dengan kemampuannya dalam menyerap karbon," lanjut Meizani.

Rehabilitasi ekosistem mangrove kali ini dilakukan dengan menggunakan mangrove jenis Rhizophora apiculata, yang memiliki karakter mudah ditanam di area yang langsung berhadapan dengan laut.

Selain itu, punya ketahanan hidup di kawasan dengan salinitas yang cukup tinggi, dan dapat ditanam di kawasan dengan sedimen lumpur berpasir ataupun bebatuan.

"Total bibit mangrove yang akan kita tebar di 60ha area restorasi adalah 103ribu bibit yang terbagi atas 25,25 hektare di area penanaman aktif, dan 34,75 hektare dilakukan untuk pengayaan ekosistem mangrove eksisting. Tahapan pertama yaitu 3.000 bibit akan ditebar di dua kebun seluas 6 hektare," ujar dia.

"Kemudian, kami akan memproduksi bibit sebanyak 25 ribu bibit di Kebun Bibit Sisarahili dan 25 ribu bibit di Moawo untuk ditanam di akhir tahun. Selanjutnya, kami akan kembali memproduksi bibit periode kedua di masing-masing kebun bibit dengan total 50 ribu untuk ditanam di tahun depan," papar Meizani.

[Gambas:Video CNN]



(tim/dmi)

Read more