layarkaca semi

2024-10-08 04:23:25  Source:layarkaca semi   

layarkaca semi,rtp sogoslot,layarkaca semiJakarta, CNN Indonesia--

Militer Israel (IDF) mengklaim telah menemukan sebuah jaringan terowongan komando dengan total panjang ratusan meter di bawah kantor pusat badan kemanusiaan PBB, UNRWA, di Gaza, Palestina.

IDF mengklaim itu menjadi bukti soal Hamas yang mengeksploitasi badan bantuan utama kemanusiaan PBB untuk warga Palestina.

Lihat Juga :
Denmark Jamin Tak Tangguhkan Dana Bantuan untuk UNRWA ke Palestina

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semuanya dikendalikan dari sini. Semua energi untuk terowongan ini, yang Anda telah melewatinya itu tenaga listriknya dari sini," ujar prajurit IDF yang mendampingi Letkol Ido.

"Ini adalah salah satu pusat komando intelijen. Ini adalah salah satu unit intelijen Hamas, di mana mereka memberikan komando untuk banyak pertempuran," imbuhnya.

Letkol Ido mengatakan Hamas telah mengevakuasi dan memotong kabel komunikasi ketika pasukan Israel berhasil masuk. Dan, di atas terowongan itu, dia menunjukkan jalur yang disebutnya langsung menuju rubanah markas UNRWA.

Israel mengatakan badan tersebut "dilubangi oleh milisi Hamas yang juga bekerja di UNRWA.

"Kami tahu mereka (Hamas) punya orang-orang yang bekerja di UNRWA. Kami ingin setiap organisasi internasional bekerja di Gaza. Itu tidak menjadi masalah. Masalah kami adalah Hamas," kata Ido kepada wartawan.

Kendala verifikasi wartawan

Lemahnya sinyal ponsel dalam terowongan itu membuat para wartawan kesulitan dalam memverifikasi ulang geolokasi apakah memang benar mereka berada di bawah markas UNRWA di Gaza. 

Sebaliknya, wartawan diminta memasukkan barang-barang pribadinya ke dalam ember yang diturunkan dengan tali ke dalam lubang vertikal di halaman markas. Mereka dipertemukan kembali dengan barang-barang yang masih terikat selama tur terowongan.

Sebagai syarat untuk membawa jurnalis dalam perjalanan tersebut, militer Israel tidak mengizinkan foto-foto intelijen militer seperti peta atau peralatan tertentu dalam konvoi kendaraan lapis baja yang mereka tumpangi. Pihaknya juga meminta persetujuan sebelum transmisi foto dan rekaman video yang diambil dalam perjalanan tersebut.

Terpisah, UNRWA tak bisa mengonfirmasi ataupun berkomentar atas temuan Israel diduga bawah markasnya di Gaza. 

"UNRWA ... tidak memiliki keahlian militer dan keamanan maupun kapasitas untuk melakukan inspeksi militer terhadap apa yang ada atau mungkin berada di wilayahnya," demikian pernyataan resmi UNRWA.

"Di masa lalu, setiap kali (sebuah) lubang yang mencurigakan ditemukan di dekat atau di bawah lokasi UNRWA, surat protes segera diajukan kepada pihak-pihak yang berkonflik, termasuk otoritas de facto di Gaza (Hamas) dan otoritas Israel," demikian kelanjutannya.

Sementara itu, Hamas membantah beroperasi di fasilitas sipil.

Lihat Juga :
Israel Tangkap Delapan Staf Bulan Sabit Merah Palestina di Gaza

Serangan udara Israel ke Rafah

Selain itu, akhir pekan ini sepanjang malam Israel melakukan serangan udara ke wilayah Rafah--perbatasan Gaza dan Mesir.  Otoritas medis menyatakan setidaknya 17 orang tewas dalam serangan udara Israel ke Rafah sepanjang Sabtu malam lalu.

Empat bulan setelah menggempur Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyanhu telah memerintahkan militernya untuk masuk juga ke wilayah Rafah dan menghancurkan empat batalion Hamas yang ada di sana. Israel mengklaim serangan udara pada Sabtu lalu telah menewaskan dua pimpinan pelaksana operasi Hamas.

Mengutip dari Aljazeera, Kemenkes Gaza menyatakan 117 warga Palestina telah terbunuh, dan 152 lain luka-luka selama 24 jam terakhir hingga Sabtu lalu.

Serangan Israel juga menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan/ Sementara itu, PBB mengestimasi 60 persen infrastruktur di wilayah kantong itu rusak atau hancur.

Sejak dimulainya serangan Israel terhadap Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel memerintahkan penduduk di bagian utara dan tengah Gaza untuk mengungsi ke bagian selatan wilayah tersebut, yang menyebabkan kondisi yang penuh sesak saat ini di wilayah selatan, terutama di Rafah.

Israel terus melanjutkan serangannya di Gaza, di mana sedikitnya 28,064 warga Palestina telah terbunuh dan 67,611 orang lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023.

(Reuters/kid)

Read more