holyslots88

2024-10-08 01:41:50  Source:holyslots88   

holyslots88,idtoto4d,holyslots88

Jakarta, CNBC Indonesia -Pasar kripto menguat pada hari ini, Rabu (25/9/2024) di tengah pelonggaran kebijakan moneter China hingga suplai uang M2 di Amerika Serikat (AS) yang melimpah.

Merujuk dari CoinMarketCappada Rabu (25/9/2024) pukul 08:04 WIB, pasar kripto mengalami penguatan. Bitcoin naik 1,99% ke US$64.157,11 dan secara mingguan berada di zona positif 6,58%.

Ethereum terapresiasi 0,42% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan melesat 13,66%. Solana merangkak naik 5,78% secara harian dan dalam sepekan berada di zona hijau 15,94%.

Begitu pula dengan Dogecoin yang naik 2,67% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir mengalami kenaikan 9,47%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 1,93% ke angka 2.384,67 Open interest terapresiasi 3,08% di angka US$65,04 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.commenunjukkan angka 53 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase netral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dikutip dari Coindesk,harga Bitcoin (BTC) berusaha mencapai lebih dari puncak satu bulan saat perdagangan sore di AS pada Selasa kemarin, seiring dengan dorongan dari apa yang tampak menjadi siklus pelonggaran moneter global yang hampir merata, yang terus mendorong pasar kripto lebih tinggi.

Baca:
Pasar Masih Happy, Wall Street Kembali Perkasa

Semalaman, China bergabung dengan hampir semua ekonomi besar lainnya dalam melonggarkan kebijakan moneter untuk mengatasi perlambatan ekonomi. Sentimen ini mendorong Indeks Shanghai naik lebih dari 4%, tetapi hanya memberikan dorongan kecil dan sementara pada harga Bitcoin.

Harga sebenarnya sempat turun di bawah US$63.000 pada pagi hari di AS setelah Conference Board melaporkan penurunan tajam dalam kepercayaan konsumen pada bulan September, dengan indeks utama jatuh ke 98,7 dari 105,6. Penurunan bulanan tercuram sejak Agustus 2021.

"Penilaian konsumen terhadap kondisi bisnis saat ini menjadi negatif, sementara pandangan tentang kondisi pasar tenaga kerja saat ini semakin melemah," kata Dana Peterson dari Conference Board. "Konsumen juga lebih pesimistis tentang kondisi pasar tenaga kerja di masa depan dan kurang positif tentang kondisi bisnis dan pendapatan di masa depan."

Tak lama setelah itu, angka terbaru menunjukkan lonjakan besar dalam suplai uang M2 di AS pada bulan Agustus. Kombinasi kebijakan moneter yang lebih mudah di China dan AS serta meningkatnya suplai uang tampaknya menjadi katalisator bagi kenaikan berkelanjutan bitcoin selama perdagangan sore.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev) Saksikan video di bawah ini:

Video: PMI Manufaktur China Terkontraksi 5 Bulan Beruntun

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Bitcoin & Ethereum Naik, Kripto Sudah Capai Titik Terendah?

Read more