pawon tempuran

2024-10-08 00:04:28  Source:pawon tempuran   

pawon tempuran,filmboke,pawon tempuran

Jakarta, CNBC Indonesia- Belum lama ini, komedian Dustin Tiffani mendadak disorot lantaran ceritanya yang menggelontorkan uang Rp 1,8 miliar sebelum menikah untuk membeli aset berupa mobil dan rumah. Kabarnya, dua aset itu dibeli sebagai bentuk dari persiapan berumah tangga.

"Cash alhamdulillah. Mobil juga cash. Benar (rumah Rp1,5 M). Iya (mobil Rp300 jutaan)," ujar pria yang dijuluki Zero Logic tersebut dalam FYP Trans7 yang tayang 13 September 2024.

Alasan Dustin membayar semuanya dengan tunai adalah karena dirinya tak mau ambil pusing dalam urusan kredit.

"Gue kan gampang pusing mikir apa-apa, otomatis mau cash saja. Gue maunya pusingnya di gue saja, nggak mau orang lain," tuturnya.

Uniknya, selama ini Dustin menabung dengan menitipkan uang hasil kerjanya di dunia hiburan ke sang ibu.

"Intinya kalau gue misal mau nyimpan duit nyokap yang megang, terus sisanya gue buat jajan. 80% dipegang nyokap. Karena saya yang bekerja mereka mau apa nanti saya turutin, karena saya bekerja untuk mereka semua," katanya.

Belajar dari Dustin, ketika Anda memiliki tabungan berlimpah maka membeli rumah dan mobil secara tunai tentu takkan menjadi masalah. Namun Anda tentu harus bisa memastikan bahwa setelah pembelian itu berlangsung, Anda masih memiliki uang tabungan minimal 15% dari total kekayaan bersih dan di luar dana darurat.

Lantas apakah kita semua bisa menerapkan pola menabung 80% pendapatan dengan menitipkan uang ke ibu demi mendapat uang Rp 1,8 miliar? Berikut pembahasannya.

Semua akan bergantung pada besarnya pendapatan dan ....

Ketika uang 20% dari pendapatan per bulan saja bisa mencukupi kebutuhan hidup, maka tak ada masalah untuk mengalokasikan uang sebesar 80% untuk menabung.

Namun ketika Anda menitipkan uang ke orang lain, maka uang tersebut mungkin saja tidak akan menghasilkan bunga atau imbal hasil. Berikut adalah ilustrasi menabung uang Rp 1 juta yang bisa Anda ketahui.

Terlihat jelas bahwasannya semakin besar bunga yang didapat maka semakin besar pula uang yang nantinya akan Anda dapatkan. Namun semakin besar imbal hasil maka semakin besar pula risiko yang harus ditanggung.

Adapun hal lain yang juga bisa berkontribusi pada peningkatan hasil tabungan selain bunga adalah besaran uang yang ditabung serta jangka waktu investasinya. Semakin panjang jangka waktu investasi maka semakin besar pula akumulasi keuntungan yang bisa Anda dapatkan.

Lantas apa kabarnya jika orang yang bersangkutan belum memahami instrumen-instrumen keuangan yang ada?

Mereka tentu bisa memulai dengan instrumen yang paling rendah risikonya, seperti reksa dana pasar uang.

Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk manajer investasi untuk menghimpun dana dari para investor. Jika jenisnya adalah pasar uang, maka portofolio reksa dana ini berisi kumpulan dari deposito maupun surat utang perusahaan yang jatuh temponya kurang dari setahun, alhasil risiko dari instrumen ini pun bisa dikatakan cukup kecil dan setiap orang bisa memanfaatkannya untuk menabung rutin atau belajar investasi.

Baca:
Suku Bunga BI Dipangkas Jadi 6%, Investor Untung Atau Rugi?

(aak/aak) Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Iran Vs Israel Bikin IHSG Merana, Investor Harus Apa?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">

Read more