gorila 4d togel

2024-10-08 03:26:52  Source:gorila 4d togel   

gorila 4d togel,anjir toto,gorila 4d togelJakarta, CNN Indonesia--

Debat perdana calon presiden Amerika Serikat 2024, antaraJoe Biden dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik, telah berlangsung pada Kamis (27/6) pukul 8 malam waktu AS.

Kedua kandidat saling adu gagasan soal sejumlah topik, mulai dari isu ekonomi hingga politik di AS.

Adu gagasan keduanya pun berlangsung sengit, namun berjalan kondusif sesuai aturan yang sudah ditetapkan oleh CNN Atlantaselaku penyelenggara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isu Ekonomi

Pada isu ekonomi, moderator mengangkat beberapa topik mengenai tingkat inflasi di AS, laporan soal ketenagakerjaan dan tingkat pengangguran, dan penumpukan hutang Negeri Paman Sam.

Menanggapi beberapa pernyataan moderator, Presiden ke-46 AS Joe Biden menyatakan bahwa perekonomian AS berkembang pesat di masa kepemimpinannya.

Biden juga menilai masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan jika ia terpilih lagi melanjutkan estafet kepemimpinan.

Pada sisi lain, Trump mengklaim perekonomian AS sedang terpuruk dan "berada dalam kekacauan total".

Presiden ke-45 itu juga menilai pertumbuhan lapangan kerja di masa Biden merupakan hasil "pantulan" setelah lockdown akibat pandemi COVID-19 yang menghancurkan perekonomian AS.

Selain itu, Biden turut mengatakan keterpurukan ekonomi dari pemerintahan Trump memberi dampak terhadap lonjakan inflasi selama ia menjabat. Trump pun langsung membalas dengan mengatakan "hampir tidak mewarisi inflasi," seperti dikutip CNN.

Lihat Juga :
Biden Marah ke Trump yang Hina Anaknya: Anda yang Pecundang!

Isu aborsi

Kebijakan soal legalisasi aborsi tengah menuai konflik di tengah masyarakat AS. 

Salah satu topik yang digarisbawahi oleh moderator dalam debat perdana ini, adalah kasus Roe vs Wade soal keputusan Mahkamah Agung AS terhadap perlindungan wanita hamil untuk menjalani aborsi.

Sebagai kandidat yang pertama diberi kesempatan berkomentar, Trump mengatakan tidak akan memblokir pengobatan aborsi jika terpilih menjadi presiden AS. Trump pun setuju terhadap keputusan Mahkamah Agung baru-baru ini tentang penggunaan pil aborsi.

Namun, pernyataan Trump justru berlawanan dengan apa yang telah ia sampaikan pada November lalu, dalam rangkaian kampanye soal pembatasan akses aborsi.

Beda dengan Trump, Biden menilai pernyataan Trump yang menempatkan isu aborsi sebagai kewenangan negara adalah hal yang buruk.

Dia kemudian lanjut memperingatkan sejumlah negara bagian AS yang memutuskan undang-undang aborsi.

"Gagasan bahwa negara dapat melakukan hal ini seperti mengatakan kita akan mengembalikan hak-hak sipil ke negara bagian," ujar Biden.



Krisis perbatasan

Isu imigrasi merupakan topik utama dalam debat yang berlangsung hari ini. Moderator pun mengajukan beberapa pertanyaan terkait krisis perbatasan yang kerap terjadi di AS.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahannya telah bekerja keras untuk mendapatkan perjanjian perbatasan bipartisan dengan Kongres. Ia turut mengecam tindakan Trump yang berkaitan dengan kebijakan imigrasi selama masa kepemimpinannya.

Lihat Juga :
Trump: Putin Tak Akan Invasi Ukraina Jika Saya Presiden AS

"Kita berada dalam situasi di mana ketika dia menjadi presiden, dia mengambil - memisahkan - bayi dari ibu mereka, memasukkan mereka ke dalam kandang, memastikan bahwa mereka adalah keluarga yang terpisah. Itu bukan cara yang tepat," ucap Biden.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Menanggapi hal itu, eks presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa menjelang akhir masa jabatan, Negeri Paman Sam memiliki "perbatasan teraman dalam sejarah".

Trump kemudian lanjut menyerang dan menilai kebijakan perbatasan di masa pemerintahan Biden menjadi yang terburuk sepanjang sejarah AS.

"Sekarang kita mempunyai perbatasan terburuk dalam sejarah. Belum pernah ada kejadian seperti ini, dan orang-orang sekarat di mana-mana," kata Trump.

Presiden ke-45 AS itu juga menyatakan tingkat kejahatan di negara tersebut kian meningkat akibat kebijakan imigran di masa pemerintahan Biden.

"Mereka membunuh orang-orang kami di New York dan California dan setiap negara bagian karena kami tidak lagi memiliki perbatasan," ujar Trump.

Lihat Juga :
Apa Kata Biden-Trump soal Agresi Israel ke Gaza di Debat Pilpres AS?

Perang di Jalur Gaza

Isu agresi Israel di Jalur Gaza juga menjadi topik yang diangkat dalam debat perdana Trump vs Biden. 

Moderator Dana Bash menanyakan kepada Trump soal dukungan dia terhadap pembentukan negara Palestina, guna menyokong perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Trump lantas hanya merespons dengan mengatakan, "Saya harus melihatnya."

Di sisi lain, Presiden ke-46 Joe Biden mendapat pertanyaan soal langkah untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina ketika ia terpilih menjadi presiden.

Biden lantas menyatakan bahwa AS telah membuat serangkaian rencana yang mencakup pertukaran sandera sampai gencatan senjata. Namun ia menilai bahwa kelompok milisi Hamas masih belum bisa menerima proposal tersebut.

"Satu-satunya yang ingin perang terus berlanjut adalah Hamas. Kami masih berusaha keras agar mereka menerima," kata Biden.

Pilihan Redaksi
  • Saudi Minta Tolong China Hadapi Houthi di Laut Merah
  • Tentara Israel Injak-injak Bendera Arab Saudi dengan Lafaz Syahadat
  • Atap Bandara Internasional di India Ambruk, 1 Orang Tewas

Melawan pendapat Biden, Trump justru menyerang pernyataan tersebut dengan menyebut Biden menjadi salah satu bagian dari warga Palestina.

"Dia menjadi seperti orang Palestina, tapi mereka tidak menyukainya karena dia orang Palestina yang sangat buruk, dia orang yang lemah," ungkap Trump.

Perang Rusia-Ukraina

Perang Rusia-Ukraina turut menjadi topik hangat yang diangkat dalam debat capres AS 2024 hari ini.

Saat ditanya moderator soal persyaratan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina, Trump kemudian menegaskan bahwa ia menolak hal tersebut.

"Tidak, hal itu tidak dapat diterima," ujar Trump.

Dia lanjut menyatakan perang tidak akan terjadi jika Trump menjadi kepala negara adidaya tersebut.

"Rusia tidak akan pernah menyerang jika saya menjadi presidennya,"

[Gambas:Photo CNN]



Ia pun berjanji bakal mengakhiri perang di Ukraina jika ia terpilih kembali sebagai presiden AS.

Tak hanya itu, Trump juga menuduh Biden telah membawa perang dunia baru bagi seluruh negara.

"Dia akan membawa kita ke dalam Perang Dunia III, dan kita semakin dekat dengan Perang Dunia III daripada yang bisa dibayangkan siapapun," ujar Trump.

Lihat Juga :
Trump di Debat Capres AS: Di Masa Saya Ekonomi Terbaik, Tak Ada Perang

Melihat tanggapan Trump, Biden turut membalas pernyataan presiden ke-45 itu dengan membiarkan sikap Trump yang ingin memulai perang.

"Anda menginginkan Perang Dunia III, biarkan dia menang," timpal Biden.

Sebelumnya, Biden telah menjelaskan berbagai dampak dan realita perang Rusia-Ukraina di awal debat. Ia pun menyebut Putin sebagai "penjahat perang."

Kedua kandidat kemudian berjanji ingin menuntaskan konflik yang telah berlarut lama tersebut.

Read more