gelang 2d togel

2024-10-08 03:43:43  Source:gelang 2d togel   

gelang 2d togel,olbwin login,gelang 2d togel

Jakarta, CNBC Indonesia- Dua mantan eksekutif pengembang proyek kredit karbon CQC Impact Investors didakwa memanipulasi data untuk mendapatkan kredit karbon secara curang untuk proyek yang dijalankan. Kemudian, data tersebut digunakan untuk menipu investor dan pemangku kebijakan agar menginvestasikan lebih dari US$ 100 juta (Rp 15,5 triliun) di perusahaan tersebut.

Jaksa federal AS menduga para eksekutif perusahaan memalsukan data-data di sejumlah proyek untuk menghasilkan kredit karbon yang kemudian di jual di pasar sukarela (voluntary market) kepada sejumlah perusahaan.

Baca:
Apa Itu Short Selling yang Buat 5 Orang Ini Kaya Mendadak?

Mengutip Wall Street Journal, Kenneth Newcombe yang merupakan mantan kepala eksekutif CQC, dan Tridip Goswami yang merupakan mantan kepala tim akuntansi karbon dan keberlanjutan, menggunakan data yang dipalsukan untuk membuat penerbit kredit karbon memberikan stempel padahal pengurangan emisi nyatanya tidak tercapai.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh jaksa AS untuk Distrik Selatan New York saat mengumumkan dakwaan. Adapun skema yang diduga itu berlangsung setidaknya dari tahun 2021 hingga 2023.

Namun, Departemen Kehakiman mengungkapkan, Mantan Chief Operating Officer Jason Steele mengaku bersalah atas perannya dalam skema tersebut dan saat ini berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah.

Jaksa penuntut mengatakan bahwa mereka telah menolak untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap CQC, yang juga dikenal sebagai C-Quest Capital, karena pengungkapan cepat perusahaan atas kesalahan para eksekutifnya, kerja sama dengan investigasi, upaya remediasi, dan persetujuannya untuk membatalkan atau membatalkan kredit karbon sukarela yang setara dengan jumlah kredit yang diperoleh CQC melalui skema tersebut.

Sementara Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi dan Komisi Sekuritas dan Bursa masing-masing mengajukan gugatan perdata secara paralel terhadap perusahaan dan para eksekutifnya.

CQC menyelesaikannya dengan regulator komoditas, yang mendenda perusahaan sebesar US$ 1 juta dalam tindakan penegakan hukum yang pertama kalinya yang menuduh adanya kecurangan dalam pasar kredit karbon sukarela.

Kasus ini merupakan pukulan lain bagi pasar karbon sukarela, yang sedang berjuang untuk mendapatkan legitimasi karena penurunan penjualan dan pembeli korporat masih terus menimbang-nimbang untuk ikut .

Pengacara CQC menolak berkomentar mengenai kasus ini. Pihaknya pada bulan Juni lalu juga mengumumkan bahwa mereka telah menemukan kesalahan yang dilakukan oleh Newcombe sehubungan dengan program kompor bersih yang terdaftar di Verra, sebuah organisasi nirlaba yang memberikan sertifikasi untuk proyek-proyek kredit karbon.

CQC pada saat itu mengumumkan tim kepemimpinan baru dan mengatakan bahwa mereka menerapkan proses dan kebijakan baru untuk memastikan kegiatannya di masa depan memenuhi standar etika tertinggi.

Namun, Verra menolak berkomentar atas tuduhan tersebut. Pada bulan Juni, mereka mengatakan bahwa proyek-proyek kompor C-Quest akan ditangguhkan hingga tinjauan independen atas proyek-proyek tersebut selesai. Seorang juru bicara Verra mengatakan pada hari Kamis bahwa proyek-proyek tersebut masih ditangguhkan sambil menunggu hasil tinjauan resmi.

Sedangkan Juru bicara Newcombe mengatakan bahwa kliennya menyangkal tuduhan tersebut dan sekarang menderita kanker. Newcombe yakin bahwa jika dia masih hidup untuk melihat juri mendengar kasus ini, juri tersebut akan menolak tuduhan palsu ini dan mengembalikan nama baiknya.

Sebagai informasi, Jaksa menyebut, CQC memperoleh keuntungan dengan mengembangkan proyek-proyek untuk menghasilkan kredit karbon sukarela, yang kemudian dijual kepada perusahaan-perusahaan yang ingin mengimbangi emisi karbon mereka.

Perusahaan ini menjalankan sebuah proyek yang memasang kompor di daerah pedesaan di Afrika dan Asia Tenggara dan sekitarnya yang mana akan lebih efisien daripada metode memasak lainnya jika dipasang dan digunakan dengan benar.

Jaksa menuduh Newcombe, Goswami dan Steele telah menyerahkan data palsu, menyesatkan dan tidak akurat yang akan membuat seolah-olah proyek kompor tersebut lebih berhasil dalam mengurangi emisi daripada yang sebenarnya sehingga berimbas pada penerbitan jutaan lebih banyak kredit penggantian kerugian karbon dari yang seharusnya diterima oleh CQC.


(fsd/fsd) Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang & Stimulus China, Rupiah Anjlok ke Rp15.600/USD

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Indofarma Buka Suara Soal Dugaan Kasus Penipuan Rp 470 M

Read more