striker muda terbaik di dunia

striker muda terbaik di dunia,pangeran toto,striker muda terbaik di dunia

Tim KKN-PM ITS setelah mengadakan simulasi penerapan budi daya tanaman dan ikan dengan metode akuaponik bersama anak Panti Asuhan Yatim Aisyiyah

Kampus ITS, ITS News — Panti asuhan berperan penting dalam memastikan pemenuhan kebutuhan pangan anak-anak yang dibina dan diberdayakan. Menyadari hal itu, tim Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendorong kemandirian pangan dengan menerapkan budi daya akuaponik dan pembuatan pupuk organik cair. 

Ketua tim KKN-PM ITS, Falsyabillah, menyampaikan bahwa Panti Asuhan Yatim Aisyiyah mengalami kendala kualitas distribusi sayur yang kurang dan keterbatasan biaya untuk membeli ikan. Hal itu menghambat pemenuhan gizi kepada anak-anak panti. “Kami berupaya untuk membangkitkan kemandirian dalam memenuhi bahan pangan,” jelas Abil, sapaan akrabnya. 

Menindaklanjuti hal itu, tim yang terdiri dari 30 mahasiswa FSAD ITS tersebut menerapkan metode akuaponik untuk budi daya sayur mayur dan ikan. Perpaduan metode budi daya hidroponik dan ikan ini menggunakan tanaman kangkung dan pakcoi, ikan lele sebagai hewan ternaknya. “Tanaman dan ikan dengan metode ini akan menghasilkan hubungan yang saling menguntungkan,” ungkapnya. 

Mahasiswa KKN PM sedang melakukan observasi lokasi budi daya akuaponik

Lebih lanjut, ia mengungkapkan simbiosis mutualisme antara keduanya yaitu limbah nitrit dari ikan lele menjadi nutrisi bagi tanaman kangkung dan pakcoi, sementara tanaman membersihkan air kolam dari limbah. Dengan begitu, air yang semula kotor menjadi bersih ketika kembali pada kolam ikan lele. Menurutnya, sistem ini memungkinkan produksi ikan dan tanaman dalam waktu bersamaan. 

Tim yang dibimbing langsung oleh Dr Triyanda Gunawan SSi ini menyampaikan proses budi daya turut di dukung dengan pemberian pupuk untuk menambah nutrisi tanaman dan hewan ternak. Jenis nutrisi tersebut berupa effective microorganism 4 (EM 4) pada tanaman dan molase pada air kolam. 

Hasil budi daya tanaman kangkung dan pakcoi serta ikan lele menggunakan metode akuaponik

Selain pupuk anorganik, mereka juga membagikan cara mengolah limbah makanan panti menjadi pupuk organik cair untuk memberikan nutrisi guna pertumbuhan tanaman. Harapannya, pihak panti yang berlokasi di  Desa Suwaluh, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ini dapat mengolah limbah makanan mereka yang mencapai 0,7 kilogram per harinya. “Produksi pupuk organik cair ini dapat menjadi pemasukan tambahan untuk panti,” imbuhnya. 

Untuk menjaga kontinuitas program tersebut, tim KKN-PM ITS berinisiatif membuat prosedur cara pembuatan dan maintenance budidaya akuaponik tersebut. Prosedur tersebut berupa buku panduan, poster, hingga video tutorial. “Harapannya Panti Asuhan Yatim Aisyiyah memiliki kemandirian pangan melalui budi daya akuaponik tersebut,” pungkas mahasiswa Departemen Kimia ITS itu. (*)

Reporter: Mohammad Febryan Khamim
Redaktur: Rayinda Santriana U S