tanggo777

2024-10-08 00:18:51  Source:tanggo777   

tanggo777,baginda168 slot,tanggo777

Jakarta, CNBC Indonesia- Penelitian terbaru menemukan ada lebih dari 3.600 bahan kimia dari bungkus makanan yang ditemukan di dalam tubuh manusia.

Melansir Science Alert, sekitar 100 jenis dari bahan-bahan kimia itu dianggap sangat mengkhawatirkan bagi kesehatan manusia. Sedangkan zat-zat lain belum banyak diketahui efek sampingnya.

Hasil studi ini dipaparkan oleh penulis utama Birgit Geueke dari Food Packaging Forum Foundation, sebuah LSM yang berpusat di Zurich.

Pilihan Redaksi
  • 8 Cara Kecilkan Perut Buncit Paling Cepat dan Ampuh, Catat!
  • Studi Temukan Mikroplastik di Otak Manusia, Begini Cara Masuknya

Di antara bahan kimia yang sangat mengkhawatirkan adalah banyak PFAS, yang juga dikenal sebagai bahan kimia yang tidak berbahaya. Zat tersebut telah terdeteksi di banyak bagian tubuh manusia dalam beberapa tahun terakhir dan dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.

Sementara itu, bahan kimia lain yang terdeteksi adalah bisphenol A, pengganggu hormon yang digunakan untuk membuat plastik. Bahan kimia itu jug telah dilarang dari botol susu bayi di banyak negara.

Bahan kimia pengganggu hormon lainnya adalah ftalat, yang telah dikaitkan dengan infertilitas atau kesuburan.

Kurangi kontak dengan kemasan

Dalam hal toksikologi, ada pepatah lama yang mengatakan bahwa dosis menentukan racun.

Geueke menyarankan agar masyarakat mengurangi kontak dengan makanan dalam kemasan dan menghindari memanaskan makanan dalam kemasan aslinya.

Meski demikian, masih sedikit yang diketahui tentang dampak kesehatan dari bahan kimia yang tertelan ke dalam tubuh manusia. Geueke pun menyerukan penelitian lebih lanjut tentang bagaimana bahan kimia yang digunakan dalam kemasan akhirnya dapat tertelan bersama makanan.


(hsy/hsy) Saksikan video di bawah ini:

Video: Hampir 20 Juta Orang Indonesia Kena Diabetes

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article 21 Penyakit yang Pengobatannya Tak Ditanggung BPJS Kesehatan

Read more