link alternatif jet77

2024-10-08 06:19:52  Source:link alternatif jet77   

link alternatif jet77,visa4d rtp,link alternatif jet77

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM) Teten Masduki mengungkapkan pelaku usaha startup menghadapi berbagai tantangan. Untuk itu, kata dia, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) memberikan pendampingan, akselerasi, serta inkubasi kepada 713 startup. 

"Jadi start up ini betul-betul kita harapkan memang menjadi entrepreneur kelas dunia dan melahirkan ekonomi baru. Untuk itu, ini bukan perjalanan yang gampang, yang mudah. Kita mencatat ada sejumlah tantangan besar yang perlu dihadapi," kata Teten dalam acara Sharing Session Start Up Go Global 2024 di Kantor Kemenkop UKM, Selasa (17/9/2024).

Tantangan pertama, yakni akses ke pasar global. Teten menilai, pelaku usaha start up harus mempunyai pemahaman yang mendalam terkait pasar internasional, termasuk regulasi, budaya bisnis, hingga referensi konsumen di negara-negara yang menjadi target.

Tantangan keduamengenai kapasitas dan skalabilitas. Menurutnya, start up perlu membangun kapasitas dan strategi untuk melakukan ekspansi, baik dari isi teknologi, inovasi, sumber daya manusia, maupun kapital.

Ketiga, tantangan bagaimana membangun kolaborasi dan jaringan internasional.

"Penting bagi start up untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak di luar negeri, baik itu pemerintah, lembaga riset, maupun korporasi global. Dalam perjalanan kami ke banyak negara, sebenarnya ekosistem startup di dunia terbuka bagi startup di mana pun. Jadi, kita bisa menggunakan ekosistem-ekosistem itu," jelasnya.

Baca:
Duh! Bos BPJS TK Ungkap 2,8 Juta Pekerja RI Rentan Jatuh Ekstrem

Di sisi lain, Teten mengakui, KemenkopUKM perlu dukungan dan kolaborasi erat dengan berbagai kementerian, lembaga, asosiasi, dan juga mitra strategis lainnya untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan start up.

"Terus terang, ekosistem kita belum terlalu.. Kita ingin misalnya, start up itu berbasis riset. Karena, kalau kita mau masuk ke pasar global, ya kita harus punya produk model bisnis yang kompetitif. Kita belum memanfaatkan sepenuhnya lembaga riset free menjadi bagian dari ekosistem. Kalau kita lihat di luar, semuanya pasti hasil riset. Sehingga, pasti produknya sudah dihitung dengan teknologinya, marketingnya, dan lain-lain," terang dia.

Selain itu, imbuh dia, saat ini Indonesia belum mempunyai regulator dan dikelola secara bisnis agar ekosistem start up dalam negeri tumbuh. Teten menekankan, peran Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Bappenas, Kominfo, serta BRIN sangat penting dalam menyediakan kebijakan yang mendukung.

Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan, lanjutnya, juga menjadi peran strategis agar start up dalam negeri semakin berkelas dunia.


(dce) Saksikan video di bawah ini:

Video: Kominfo Pastikan blokir Aplikasi China 'Pembunuh" UMKM RI

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Lindungi UMKM RI dari Gempuran Barang Impor, Begini Jurus Teten

Read more