lapanslot

2024-10-08 00:11:56  Source:lapanslot   

lapanslot,buku mimpi 98,lapanslot

Jakarta, CNBC Indonesia -PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus berupaya menggenjot pembangunan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan pembangunan kilang baru (Grass Root Refinery/GRR). Hal ini dilakukan guna mengurangi ketergantungan pada impor dan mendukung ketahanan energi nasional.

Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan bahwa berdasarkan proyeksi kebutuhan energi di tahun 2030, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 1,4 juta barel per hari.

Oleh karena itu, terdapat beberapa langkah yang telah dilakukan dalam merespon hal tersebut. Termasuk penyelesaian RDMP Balongan yang telah menambah 25 ribu barel per hari dan menghasilkan diesel dengan standar Euro 5.

Baca:
Proyek Kilang Tuban RI-Rusia Naikkan Produksi BBM 280.000 Barel/Hari

"Berbasis kebutuhan bauran energi di 2030, 2030 itu kisaran 1,4 juta barel per hari konsumsi, konsumsi BBM kita. Untuk itu yang sudah kita lakukan, tentunya yang dari sisi BBM, itu yang pertama itu penyelesaian RDMP Balongan melalui revamping, itu tambahan 25 ribu barel per hari dan kualitas Euro 5 untuk diesel, artinya 10 ppm sulfur content," kata taufik dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (2/9/2024).

Selain Balongan, Taufik menyebut bahwa pihaknya juga bakal meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah di proyek RDMP Balikpapan dari yang sebelumnya 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu bph dan menghasilkan BBM dengan standar Euro 5.

Selain meningkatkan produksi BBM berkualitas tinggi, RDMP Balikpapan juga akan memproduksi LPG dan petrokimia propylene. Adapun produksi LPG yang akan dihasilkan mencapai 320 ribu ton per tahun, sementara petrokimia propylene dengan kapasitas hampir 280 ribu ton per tahun.

Selanjutnya yakni proyek kerja sama antara Pertamina dan Rusia untuk pembangunan kilang Grass Root Refinery (GRR) di Tuban akan menambah produksi sebesar 280 ribu barel per hari (bph).

Adapun, saat ini progres dari proyek GRR Tuban di Jawa Timur masih dalam proses lelang untuk rekayasa teknis, pengadaan, dan konstruksi (EPC). Kilang Tuban dirancang untuk mengolah 300 ribu barel minyak mentah per hari, dengan mayoritas produksinya difokuskan pada bahan bakar minyak (BBM).

"Kemudian masih dalam proses lelang saat ini, GRR Tuban, itu adalah untuk memproduksikan, mengolah 300 ribu barrel crude oil per hari, akan memproduksikan BBM, hampir 280 ribu barel per hari BBM. Sisanya adalah petrokimia. Petrokimia ada aromatik dan olefin crackers di sana untuk memproduksikan bahan baku petrokimia seperti high density polyethylene, low density polyethylene, polypropylene. Kemudian juga ada LPG. Nah itu semua kita lakukan untuk pertama pemenuhan kebutuhan BBM," katanya.


(pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang & Stimulus China, Rupiah Anjlok ke Rp15.600/USD

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Efek Dolar Hampir Rp16.000: Subsidi Melonjak atau Harga BBM Naik!

Read more