panen138slot

2024-10-08 04:18:15  Source:panen138slot   

panen138slot,higgs domino uptodown,panen138slot

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla mengkritik Nadiem Makarim yang sama sekali tidak punya pengalaman dalam bidang pendidikan tapi dia ditunjuk menjadi Kemendikbudristek. Dirinya bahkan disebut JK, Nadiem jarang datang ke kantor bahkan tidak pernah berkunjung ke daerah.

JK bahkan membandingkan kepemimpinan Nadiem dengan dengan para tokoh-tokoh pendidikan terdahulu.

BACA JUGA: VIDEO: Datangi Jusuf Kalla, Ridwan Kamil Dapat Wejangan Soal Macet BACA JUGA: Ridwan Kamil Segera Umumkan Ketua Timses RIDO BACA JUGA: VIDEO: Jusuf Kalla Sanjung Sosok Paus Fransiskus

Baca Juga

  • JK: Hanya Ada 3 Orang di Dunia yang Bisa Hentikan Perang di Palestina

  • MUI Anugerahkan Penghargaan untuk Retno Marsudi dan Jusuf Kalla Atas Kontribusi Bagi Palestina

  • Bantu Sukseskan Program PMI, Jusuf Kalla Beri Penghargaan Bupati Serang

"Dibelakang daripada semua pendidikan itu, ada orang 'the man behind the gun', kalau Perusahaan CEO dari daftar siapa menteri pendidikan selama ini. Pak Ki Hajar Dewantoro, orang hebat, mendirikan taman siswa. Itu cikal bakal dari prinsip pendidikan kita. Ada Pak Soemantri, ada Syarief Thayeb, Daoed Joesoef, Fuad, semua orang hebat di bidang pendidikan," ungkap JK dalam kanal YouTube TV Parlemen yang dikutip, Minggu (8/9/2024).

Advertisement

Beberapa tokoh yang saat ini memiliki latar belakang pendidikan kemudian dijabarkan juga oleh dia, salah satunya Anies Baswedan.

"Ada pak Juwono, Pak Abdul Malik Fadjar semua orang ahli pendidikan. Ada Muhadjir, ada Pak Nuh rektor ITS, Pak Anies Rektor Paramadina," beber dia.

Dia lantas menyinggung Nadiem yang jarang ke kantor. Lebih dari itu JK bahkan menyebut, Nadiem yang sama sekali tidak pernah datang ke daerah.

"Ada kemudian Mas Nadiem, yang tidak punya pengalaman pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor," sindirnya.

Kementrian Pendidikan saat ini memang terbilang cukup luas cakupannya. Sebab juga meliputi dalam bidang budaya, riset, dan teknologi.

Namun JK mengaku heran, bagaimana bisa seorang menteri pendidikan yang jarang datang ke kantor malah memimpin dunia pendidikan. Mantan Wakil Presiden itu juga menyinggung soal Kemendikbudristek yang lebih mendahulukan anggaran ketimbang program.

"Kayak saya punya perusahaan, yang pertama saya (cari) Dirut yang terbaik bukan berapa anggarannya, CEO-nya gimana, baru kita bicara program kemudian bicara anggaran. Anggaran kan ketiga bukan pertama, orang dulu, apa programnya, apa yang kau dicapai, baru anggaran itu. Bukan anggaran baru bikin program, bukan, terbalik, apa yang ingin anda capai," tegas JK.

 

 

Read more