live draw togel taiwan malam ini

2024-10-08 00:19:51  Source:live draw togel taiwan malam ini   

live draw togel taiwan malam ini,hbc69 slot,live draw togel taiwan malam ini

Jakarta, CNBC Indonesia -Konsumsi rumah tangga di Indonesia mayoritas ditopang oleh kalangan kelas menengah atas. Uang yang mereka keluarkan adalah untuk belanja barang-barang tersier atau barang-barang yang bersifat mewah.

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Solikin M Juhro mengatakan, dari total porsi pertumbuhan konsumsi rumah tangga per kuartal II-2024 yang sebesar 4,93%, mayoritas didominasi konsumsi kelas atas sebesar 2,30%, sisanya kelas menengah 1,74% dan kelas bawah 0,89%.

Porsi itu tumbuh tipis untuk setiap golongan kelas masyarakat dibanding kuartal sebelumnya. Sebab, saat konsumsi rumah tangga tumbuh 4,91% pada kuartal I-2024, porsi konsumsi kelas atas 2,29%, kelas menengah 1,73%, dan kelas bawah 0,88%.

Baca:
BI Akan Beri Insentif Bagi Bank yang Rajin Guyur Kredit ke Padat Karya

Bila dikomparasikan dengan periode sebelum krisis Pandemi Covid-19, struktur porsi konsumi ini tak ada perubahan. Pada kuartal IV-2019, saat konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97%, porsi kelas atas juga masih 2,29%, kelas menengah 1,82%, dan kelas bawah 0,86%.

"Dari sisi konsumsi rumah tangga ini masih cukup kuat sebetulnya 4,9%, tapi banyak ditopang kelompok kelas atas," kata Solikin saat Taklimat Media di Kantor Pusat BI, Jakarta, dikutip Rabu (25/9/2024).

Tak heran maka jenis barang yang dikonsumsi rumah tangga Indonesia mayoritas berupa barang-barang tersier berupa kesehatan dan pendidikan, transportasi dan komunikasi, hingga restoran dan hotel.

Baca:
Stimulus Jumbo China Guncang Dunia, Bakal Ngaruh ke IHSG & Rupiah?

Urutan kedua ialah barang-barang primer atau kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman selain restoran. Sedangkan urutan terakhir ialah barang sekunder seperti pakaian, alas kaki, dan jasa perawatan, serta perumahan dan perlengkapan rumah tangga.

"Biasanya kelompok atas identik dengan pengeluaran-pengeluaran tersier," ucap Solikin.

Solikin menjelaskan, sebetulnya konsumsi barang-barang itu mengalami pergeseran satu dekade terakhir. Sebab, 10 tahun lalu ia bilang mayoritas barang yang dikonsumsi ialah produk pertanian hingga barang manufaktur.

Baca:
Bank Belum Wajib Transaksi PUVA di Lembaga Baru BI

"Sekarang itu pangsanya lebih besar ke sektor tersier, sektor jasa. Jadi ini menunjukkan perubahan struktural di Indonesia," ucap Solikin.

"Sehingga dari sini konteks policy respons diarahkan bagaimana mengembangkan sektor-sektor tersier karena jadi driver sectors untuk dukung pertumbuhan ekonomi," tegasnya.

Solikin juga mengungkapkan bahwa kelas atas di Indonesia masih menjadi motor utama penggerak permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB), sebab demand atau permintaannya masih tinggi.


(arj/haa) Saksikan video di bawah ini:

Video: Suku Bunga Turun, Ekonomi Indonesia Naik

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Video: BI Perluas Sektor Penerima Insentif Kredit

Read more