cuma777

2024-10-08 04:23:25  Source:cuma777   

cuma777,kantor toto 4d,cuma777Nusa Dua, CNN Indonesia--

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengutarakan apresiasi terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berhasil menggelar KTT G20di Nusa Dua, Bali, dengan sukses.

Dalam konferensi persnya usai KTT G20 ditutup, Sunak menuturkan Jokowi berhasil menggelar pertemuan dengan hasil yang memuaskan di saat situasi global penuh tantangan, salah satunya dampak invasi Rusia ke Ukraina.

Lihat Juga :
Menlu Retno: Deklarasi G20 Bali atau Komunike Disepakati Semua Anggota

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, sejak invasi Rusia ke Ukraina berlangsung, mayoritas negara di dunia terkena dampaknya yakni krisis energi hingga ancaman terhadap pasokan pangan yang membuat kenaikan harga serta inflasi terjadi di mana-mana.

Pilihan Redaksi
  • Momen Lucu Acara Menanam di KTT G20, Ada yang Bingung Tak Dapat Pacul
  • Deklarasi G20 Disahkan, Kompak Desak Rusia Angkat Kaki dari Ukraina
  • Xi Jinping-PM Inggris Sunak Batal Temu di Sela KTT G20 Bali, Kenapa?

"Semua ini diperburuk dengan tindakan-tindakan yang dilakukan seorang pria yang tidak mau hadir di KTT ini, Vladimir Putin," ucap Sunak.

"Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak merasakan dampak dari (invasi) Putin yang merusak pasar pangan global dan mengancam pasokan gandum Ukraina."

Namun, Sunak mengatakan seluruh pemimpin negara G20, termasuk perwakilan Rusia, berhasil mengadopsi G20 Bali Leaders Declaration.

Di poin ketiga deklarasi itu, G20 menyatakan bahwa mereka menegaskan kembali posisi negara masing-masing seperti yang disampaikan di forum-forum sebelumnya.

"Kami menegaskan kembali posisi negara kami yang disampaikan dalam forum lain, termasuk di Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB, yang di mana dalam Resolusi No. ES-11/1 tertanggal 2 Maret 200, yang diadopsi oleh mayoritas (141 setuju, 5 menolak, 25 abstain, dan 12 absen) menyatakan pernyataan kuat mengenai agresi Federasi Rusia terhadap Ukraina dan mendesak penarikan sepenuhnya dan tanpa syarat mereka dari wilayah Ukraina," demikian isi poin ketiga itu.

Dalam pemungutan suara resolusi PBB yang disinggung dalam deklarasi itu, 5 negara memang menolak mengecam dan mendesak Rusia untuk angkat kaki dari Ukraina.

Salah satu dari kelima negara itu adalah Rusia. Selain itu, 25 negara juga abstain, termasuk 2 di antaranya merupakan anggota G20, yaitu China dan India.

Melalui deklarasi ini, G20 hanya menyatakan bahwa negara anggota menegaskan kembali posisi mereka. Dengan demikian, Rusia menolak mengecam, sementara China dan India juga tak mau ikut campur.

Negara G20 juga mengatakan sebagian besar anggota "mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerentanan yang ada dalam ekonomi global."

"Tahun ini kita menyaksikan perang di Ukraina berdampak lebih buruk terhadap ekonomi global [...] menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan kerawanan energi dan pangan hingga risiko stabilitas keuangan," bunyi deklarasi itu lagi.

(fby/rds)

Read more