ayuk dorahoki

2024-10-07 23:31:51  Source:ayuk dorahoki   

ayuk dorahoki,cuan 303 slot login,ayuk dorahokiJakarta, CNN Indonesia--

Sebanyak 14 orang pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kongditangkap aparat keamanan, karena diduga terlibat kejahatan pencucian uang.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengatakan diduga 14 PMI ini diminta membuka rekening bank secara online oleh sindikat kejahatan, untuk menampung uang hasil penipuan.

"Diduga 14 WNI ini adalah pekerja migran, mereka diminta oleh sindikat pencucian uang untuk membuka rekening bank secara online," kata Judha dalam press briefing di Gedung Kemlu, Rabu (29/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Hong Kong Free Press, polisi Hong Kong menyebut 14 PMI perempuan itu diduga menggunakan rekening bank pribadi untuk pencucian uang senilai lebih dari HK$10 juta (setara Rp20 miliar).

14 PMI berusia antara 29 hingga 63 tahun itu ditangkap akhir pekan lalu bersama enam orang warga negara Hong Kong, karena konspirasi melakukan pencucian uang dan penipuan.

Modus pencucian uang

Menurut Penjabat Kepala Inspektur di Unit Kejahatan Regional Kowloon, Eric So, sindikat lokal sengaja menargetkan pekerja asing dan membujuk mereka membuat rekening bank untuk menampung hasil pencucian uang.

Para korban kemudian diimingi imbalan sebesar $HK1.000 (setara Rp2 juta) hingga $HK2.500 (setara Rp5 juta).

Lihat Juga :
Israel Ikut-ikutan Bikin Tagar Tandingi All Eyes on Rafah

Berdasarkan penyelidikan polisi, anggota sindikat akan meminta korban membuka rekening bank di taman, toko makanan cepat saji, atau kamar hotel menggunakan aplikasi seluler. Akun-akun bank itu kemudian akan dikendalikan sepenuhnya oleh sindikat tersebut.

So menyebut setelah setoran dari rekening bank korban penipuan dikirim ke rekening sindikat, uang tersebut akan ditransfer ke rekening lain untuk "dibersihkan" dari penyelidikan polisi.

Di antara para tahanan itu, enam pria dan dua perempuan diidentifikasi sebagai anggota inti sindikat, sementara 12 orang lainnya merupakan pemegang rekening.

Mereka yang ditangkap disebut telah membuka setidaknya 17 rekening bank untuk mencuci lebih dari $HK10 juta hasil kejahatan. Keuntungan itu berasal dari 39 kasus penipuan yang dilakukan antara November 2023 hingga April 2024, termasuk penipuan belanja hingga love scam.

Lihat Juga :
Usai Kirim Balon Isi Tinja-Sampah, Korut Tembakkan 10 Rudal Balistik

Atas kasus ini, polisi Hong Kong telah memperingatkan masyarakat termasuk para pekerja migran untuk tidak meminjamkan, menyewakan, atau menjual rekening kepada sindikat.

"Memberikan rekening pribadi digunakan untuk menerima hasil kejahatan merupakan tindakan pencucian uang," ungkap So.

(dna/dna)

Read more