boss toto 4d

2024-10-08 00:02:25  Source:boss toto 4d   

boss toto 4d,mpo2000,boss toto 4d

Jakarta, CNBC Indonesia -Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis sore (12/09/2024) usai rilis data inflasi konsumen AS (CPI).

Menurut data dari Refinitiv, mata uang Garuda dibuka pada level Rp15.425./US$, turun 0,19% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Baca:
IHSG Dibuka Kuat! Cetak Rekor Tembus 7.806

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) menguat ke titik 101,801 dengan penguatan sebesar 0,12%.

Pada penutupan hari ini, pergerakan rupiah bersamaan dengan pelandaian data inflasi AS yang dirilis Rabu malam (11/09/2024). Data inflasi konsumen yang melambat lebih dari perkiraan pasar memunculkan harapan akan kemungkinan penurunan suku bunga bank sentral AS (The Fed) dalam waktu dekat.

Biro Statistik Departemen Tenaga Kerja melaporkan CPI meningkat 0,2% secara bulanan, sejalan dengan prediksi, setelah kenaikan serupa pada bulan Juli. Harga pangan hanya naik 0,1% setelah sebelumnya meningkat 0,2% dalam dua bulan berturut-turut, dengan harga di toko kelontong tetap stabil.

Kenaikan harga daging, ikan, telur, dan produk susu berhasil diimbangi oleh penurunan harga minuman non-alkohol, buah-buahan, dan sayuran.

Sektor energi menunjukkan penurunan biaya sebesar 0,8%, di mana harga bensin turun 0,6%, listrik turun 0,7%, dan gas alam anjlok 1,9%.

Secara tahunan, inflasi CPI hingga Agustus 2024 tercatat 2,5%, laju terendah sejak Februari dan lebih baik dari proyeksi pasar yang memperkirakan 2,6%, setelah mencatat 2,9% pada Juli.

Namun, inflasi inti secara bulanan naik 0,3%, sedikit di atas ekspektasi 0,2%, tetapi tetap stabil pada 3,2% secara tahunan, sesuai dengan prediksi pasar.

Perlambatan inflasi ini membawa angin segar bagi pelaku pasar, terutama setelah laporan pasar tenaga kerja yang mengecewakan pekan lalu. Meskipun pertumbuhan penggajian non-pertanian di bawah ekspektasi pada bulan Agustus, tingkat pengangguran turun menjadi 4,2% dari 4,3% pada Juli.

Ekspektasi pasar kini mengarah pada kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed, mengingat target inflasi 2% semakin mendekat.

Berdasarkan CME FedWatch Tool, peluang penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan The Fed 17-18 September turun menjadi 15% dari sebelumnya 29% sebelum rilis data CPI.

Sebagian besar pelaku pasar kini lebih optimis The Fed akan menempuh pelonggaran kebijakan yang moderat dengan potensi penurunan suku bunga 25 basis poin dan peluang mencapai 85%.

CNBC Indonesia Research


(rev/rev) Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Dolar AS ke Bawah Rp15.000 di Akhir Tahun? Ini Syaratnya

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Rupiah Patahkan Pelemahan Beruntun, Dolar AS Sentuh Rp16.230 Hari Ini

Read more