dewa perang cina

2024-10-09 21:31:07  Source:dewa perang cina   

dewa perang cina,rx king mahal,dewa perang cinaJakarta, CNN Indonesia--

CEO Telegram Pavel Durov dibebaskan bersyarat usai resmi didakwa pengadilan Prancis pada Rabu (28/8). Ia diberikan bebas bersyarat dengan jaminan sebesar 5 juta Euro atau sekitar Rp85,7 miliar.

Durov didakwa atas serangkaian pelanggaran terkait dengan aplikasi pengiriman pesan Telegram.

Dalam sidang yang berlangsung selama 8 jam itu, Durov didakwa terkait dugaan kejahatan melibatkan kelompok terorganisasi, termasuk "keterlibatan administrasi platform daring untuk memungkinkan transaksi terlarang."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • CEO Telegram Pavel Durov Dilimpahkan ke Pengadilan Usai 4 Hari Ditahan
  • CEO Telegram Pavel Durov Turut Diperiksa Dugaan Kasus Kekerasan Anak
  • Didakwa, CEO Telegram Pavel Durov Dilarang Keluar Prancis

Media lokal Prancis Franceinfo dan BFM TV melaporkan pengacara Prancis untuk Durov mengatakan sangat tidak masuk akal jika kliennya terlibat dalam tindak pidana.

"Telegram sepenuhnya mematuhi peraturan Eropa tentang digital. Ia adalah moderator yang peraturannya mirip dengan jejaring sosial lainnya," kata pengacara David-Olivier Kaminski mengatakan kepada beberapa wartawan, melansir Reuters.

Durov belum membayar jaminan yang diminta oleh sistem peradilan Prancis, namun David mengatakan ia akan segera melakukannya, demikian dilaporkan RIA Novosti.

Kasus ini bermula setelah Pavel Durov ditangkap di bandara Le Bourget di luar Paris pada Sabtu (24/8) malam atas surat perintah terkait kurangnya moderasi Telegram.

Telegram diluncurkan pada 2013 oleh Durov dan saudaranya, Nikolai. Aplikasi itu sekarang memiliki lebih dari 950 juta pengguna, berdasarkan unggahan Durov Juli 2024, angka itu menjadikannya salah satu platform pengiriman pesan paling banyak digunakan di dunia.

Percakapan di aplikasi tersebut dienkripsi, yang berarti lembaga penegak hukum, termasuk Telegram sendiri, memiliki sedikit pengawasan terhadap hal-hal yang diunggah pengguna di sana.

Pavel Durov telah ditahan hingga 96 jam atau jumlah waktu maksimum seseorang dapat ditahan menurut hukum Prancis sebelum didakwa. Hingga pada Rabu (28/8) penyidik melimpahkan perkara Durov ke pengadilan dan mendapat dakwaan.

Lahir di Uni Soviet pada 1984, Pavel Durov sejak berusia 20-an dikenal sebagai "Mark Zuckerberg dari Rusia." Ia meninggalkan negara itu pada 2014 dan sekarang tinggal di Dubai, tempat kantor pusat Telegram berada.

Durov saat ini juga memegang kewarganegaraan Prancis. Ia sejak 2016 sudah pernah buka suara menanggapi kritik bahwa Telegram jadi tempat mengoordinasikan kegiatan terlarang, termasuk rencana serangan teror Paris pada November 2015.

"Anda tidak dapat membuatnya aman terhadap penjahat dan terbuka untuk pemerintah," kata Durov kepada CNN pada 2016. "Pilihannya antara aman atau tidak aman."

(pua/pua)

Read more