yoga togel

2024-10-07 23:53:53  Source:yoga togel   

yoga togel,abjad 2d 3d 4d,yoga togelSolo, CNN Indonesia--

Aksi demonstrasitolak revisi UU Pilkada yang mengabaikan putusan MKdigelar di sejumlah kota di Indonesia, termasuk di Solo dan Yogyakarta, Kamis (22/8).

Berdasarkan pantauan, ratusan demonstran di depan Balai Kota Solo berakhir damai.

Mahasiswa membubarkan diri dengan tertib setelah Polresta Surakarta mengizinkan mereka membacakan tuntutan aksi di halaman kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Solo itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi sempat diwarnai saling dorong antara demonstran dan sejumlah petugas kepolisian di gerbang Utara Balai Kota Solo. Setelah beberapa menit polisi mengadang mahasiswa di pintu gerbang, Catur akhirnya mengizinkan mereka untuk masuk sekadar membacakan tuntutan tersebut.

Puluhan anggota Brimob disiagakan tepat di depan Pendapa Balai Kota Solo. Mereka berbaris rapat mengenakan baju anti huru-hara lengkap dengan tameng.

Para demonstran kemudian memasuki halaman bekas kantor Gibran Rakabuming Raka itu. Pernyataan sikap dibacakan oleh Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa (Korpus BEM) Soloraya, Rozin Afianto.

Dalam tuntuannya, mahasiswa menuntut DPR RI membatalkan rancangan revisi Undang-undang Pilkada yang sudah dibahas di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI. Mereka juga menuntut KPU agar menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXI/2024 dan 70/PUU-XXII/2024.

"Keempat, pulangkan paksa Jokowi ke kota asalnya Surakarta, karena sudah merusak tatanan negara dengan 18 dosa yang sudah dilakukan atas kerusakan negara hari ini," kata Rozin.

Setelah membacakan tuntutan, mahasiswa kemudian membubarkan diri dengan tertib.

Lihat Juga :
Polisi Tembak Gas Air Mata, Demonstran di DPR Balas Pakai Petasan

Aksi jogja memanggil

Sementara itu, Aksi Jogja Memanggil yang menuntut penolakan atas pengesahan RUU Pilkada dan mendukung putusan MK soal persyaratan pencalonan berakhir damai pada Kamis ini.

Ribuan orang yang terlibat dalam massa aksi seperti para mahasiswa, akademisi, aktivis, buruh, pedagang dan lain sebagainya membubarkan diri secara tertib sekitar pukul 15.15 WIB.

Aksi ini sendiri diawali dengan long mars dari Tempat Parkir Abu Bakar Ali (ABA) melintasi kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta sekitar pukul 11.15 WIB.

Sepanjang perjalanan, mereka menyuarakan orasi seputar pembangkangan konstitusi oleh rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan DPR RI lewat RUU Pilkada.

Mereka juga membawa spanduk besar bertuliskan 'Kerajaan Masapahit' yang bergambar sosok mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beberapa juga mengangkat tinggi-tinggi poster bertuliskan 'DPR - Dewan Penipu Rakyat'.

Setibanya di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung, tensi aksi meninggi. Massa terus saling sahut meneriakkan sumpah serapah dan perlawanan atas Pemerintahan Jokowi, sampai akhirnya sebagian dari mereka menuju gerbang timur Gedung Agung.

Sebagian dari mereka lalu melempari poster bergambar Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Bobby Nasution, dan Anwar Usman dengan beberapa butir telur sebelum menginjak-injaknya.

"Telur busuk ini untuk Jokowi!" kata massa aksi.

Lihat Juga :
Massa Aksi Lempari Foto Jokowi dengan Telur Busuk di Istana Yogyakarta

Massa Jogja Memanggil kemudian berkumpul di titik utama aksi kawasan Nol Kilometer Yogyakarta sekitar pukul 13.30 WIB. Orasi silih berganti diteriakkan, diselingi aksi bakar foto Jokowi hingga satu per satu mereka membubarkan diri pukul 15.15 WIB.

"Hari ini semua berjalan dengan lancar tidak ada kendala yang berarti, tidak ada hal-hal anarkis yang bisa merugikan kita semua," kata Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma, ditemui di lokasi, Kamis (22/8/2024).

Kata Aditya, kepolisian mengerahkan sekitar 500 personel gabungan dari TNI maupun Polri untuk melakukan pengamanan. Setelah massa membubarkan diri arus lalu lintas di sekitar kawasan Malioboro dan Nol Kilometer segera dibuka kembali

Adapun sejumlah figur yang terlihat mengikuti jalannya aksi hingga usai antara lain Butet Kertaredjasa, Zinedine Alam Ganjar, hingga Rektor UII, Fathul Wahid yang sempat menyita perhatian masyarakat karena meminta tak lagi dipanggil profesor.

Lihat Juga :
Revisi UU Pilkada Ala DPR, MK Tegaskan Putusan Final dan Mengikat

Aksi ini merupakan bagian dari gerakan 'peringatan darurat Indonesia' yang viral di media sosial setelah DPR bermanuver ingin mengesahkan revisi UU Pilkada dengan mengabaikan putusan MK.

Sementara itu pada Kamis malam ini, Wakil Ketua Umum DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya membatalkan untuk melanjutkan pengesahan revisi UU Pilkada. Dengan demikian, kata dia, pelaksanaan UU Pilkada akan mengikuti putusan MK.

DPR, kata Dasco, menyerahkan kepada KPU untuk menyesuaikan PKPU terkait Pilkada 2024.

(syd, kum/kid)

Read more