tools termux.my.id axis

2024-10-07 23:34:51  Source:tools termux.my.id axis   

tools termux.my.id axis,mpo122,tools termux.my.id axisJakarta, CNN Indonesia--

Presiden Vladimir Putin mengatakan tujuan Rusiadi Ukraina tetap tak berubah dan tak ada perdamaian antara kedua negara ini hingga tujuan tercapai.

Pernyataan itu terungkap saat Putin menggelar konferensi pers akhir tahunan pertama sejak invasi Ukraina, Kamis (14/12).

Lihat Juga :
Biden Wanti-wanti Israel soal Gaza: Fokus Keselamatan Warga Sipil

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai demiliterisasi, lanjut Putin, Ukraina diklaim enggan bernegosiasi.

"Sehingga kami terpaksa mengambil tindakan lain, termasuk tindakan militer. Entah kita setuju atau kita harus menyelesaikan [masalah ini] dengan kekerasan," imbuh Putin, dikutipAl Jazeera.

Putin mengatakan sekitar 617.000 tentara Rusia kini berada di Ukraina, termasuk sekitar 244.000 tentara cadangan.

Dia lalu menegaskan saat ini tidak ada kebutuhan untuk mobilisasi pasukan cadangan lebih lanjut, karena sekitar 486.000 orang telah mendaftar secara sukarela sebagai tentara kontrak.

Lihat Juga :
Pemimpin Hamas Beber Syarat Perundingan Damai dengan Israel

Dalam kesempatan itu, Putin juga mengatakan Ukraina kehilangan sejumlah pasukan terbaik di Kherson.

"Saya yakin, ini tragedi bagi mereka," ujar dia.

Jelang dua tahun perang, Ukraina hanya mengalami sedikit kemajuan meski melancarkan serangan balasan. Rusia juga tak membuat kemajuan nyata usia merebut Bakhmut pada Mei lalu.

Putin juga menyinggung hubungan perang ini dengan Barat. Ia berulang kali menuntut Ukraina tetap netral dan tak bergabung dengan aliansi militer NATO.

"Keinginan yang tak terkendali menyusup ke perbatasan kita, memasukkan Ukraina ke dalam NATO, semua ini menyebabkan tragedi ini," kata Putin.

Dia kemudian berujar, "Mereka memaksa kita melakukan tindakan ini."



Konferensi pers Putin kali ini merupakan yang pertama sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Pada Desember di tahun yang sama, Putin untuk pertama kalinya dalam satu dekade, tak menggelar konferensi.

Tahun ini, tema utama konferensi yakni pertempuran di Ukraina, pembayaran ke tentara dan keluarga mereka, hingga ekonomi.

(isa/dna)

Read more