m11mpo login

2024-10-08 03:34:12  Source:m11mpo login   

m11mpo login,foto cowok ganteng kls 5,m11mpo login

Jakarta, CNBC Indonesia- Co-founder Lion Air Rusdi Kirana telah mendapatkan mandat baru sebagai Wakil Ketua MPR dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Usai dilantik, Rusdi mengaku akan fokus dulu di MPR, dan rehat sementara untuk mengelola bisnisnya di Lion Air Group.

"Saya sudah 61 tahun karena saya sudah melimpahkan kepada generasi kedua, saya sudah ada waktu di sini," kata dia di Gedung MPR-DPR Senayan, Jakarta, Kamis lalu dikutip Minggu (6/10/2024).

Baca:
Jadi Wakil Ketua MPR, Segini Harta Bos Lion Air Rusdi Kirana


Rusdi menegaskan dia tidak bisa merangkap pekerjaan. Jadi salah satunya harus dipilih. Dia pun memilih untuk fokus di MPR.

"Karena enggak mungkin kita sebagai pengusaha Airline disambi di sebagai parlemen atau sebaliknya karena ini sangat sibuk," tegasnya.

"(Jadi fokus di MPR) Iya," tegasnya.

Di MPR, Rusdi bilang kalau dia akan memperjuangkan nasib dan hak Usaha Kecil Menengah (UKM). Rusdi mengatakan, keinginan tersebut dilatarbelakangi oleh perannya sebagai pengusaha di Indonesia.

Rusdi Kirana usai dilantik sebagai Wakil Ketua MPR RI 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, (3/10/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Rusdi Kirana usai dilantik sebagai Wakil Ketua MPR RI 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, (3/10/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Rusdi Kirana usai dilantik sebagai Wakil Ketua MPR RI 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, (3/10/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Ia menyebut, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah pihak yang wajib dilindungi negara di tengah persaingan perekonomian dunia.

"Saya mengerti bahwa negara ini memerlukan UMKM, apalagi dengan kondisi dari dunia yang luar biasa. Jadi, kita harus memproteksi UMKM," kata Rusdi.
"Apapun proteksi itu, menurut saya itu wajar. Jadi saya akan suarakan untuk UMKM," sambungnya.

Secara rinci, Rusdi menyebut akan memproteksi para pelaku UMKM yang bergerak di bidang sandang alias pakaian. Ia menyoroti jumlah produsen pakaian rumahan yang mulai menurun akibat impor pakaian yang cukup masif.

"Saya sangat terusik dengan namanya pabrik-pabrik atau pengusaha konveksi rumahan yang bikin baju. Nah, itu sudah hampir kata menurun para pengusaha yang rumahan karena barang impor sangat murah sekali," jelas eks Direktur Utama Lion Air itu.

"Nah, kita akan perjuangkan itu. Bagaimana pemerintah bisa memberikan proteksi kepada mereka," lanjutnya.

Selain memperjuangkan dan memproteksi UMKM, Rusdi juga berkomitmen untuk mengatasi permasalahan harga tiket pesawat domestik yang mahal dan tak kunjung turun sehingga kerap menjadi sorotan masyarakat Indonesia.

Menurut Rusdi, harga tiket pesawat domestik yang mahal dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti biaya bahan bakar avtur, PPN, impor spare part atau komponen, hingga pengaruh kurs mata uang asing. Selain itu, ia mengklaim bahwa harga tiket yang dipermasalahkan adalah rute menuju Indonesia bagian Timur.

Rusdi mengatakan, salah satu jurus yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat domestik adalah menyeimbangkan harga avtur, PPN, dan impor spare part, termasuk membebaskan biaya bea impor.

Baca:
Rusdi Kirana Bongkar Jurus Turunkan Harga Tiket Pesawat, Ternyata Ini

"Impor komponen itu dikenakan bea. Jadi kita pengusaha di Indonesia banyak yang tidak bisa memperbaiki komponen pesawat sehingga harus dikirim ke luar negeri. Nah, kirim ke luar negeri itu perlu biaya lagi," jelas Rusdi.

"Seandainya negara membebaskan itu (bea), seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand maka para pengusaha mampu memperbaiki komponen sehingga valuta asing pengaruhnya enggak sebesar yang sekarang," sambungnya.


(wur/wur) Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Luncurkan Serangan Terbesar, Beirut 'Bak' Neraka

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Boeing Ngaku Salah Kasus Kecelakaan Lion Air, Pembeli Ketar-Ketir

Read more