agenlive

2024-10-09 23:12:53  Source:agenlive   

agenlive,gta138 slot,agenliveJakarta, CNN Indonesia--

Usman Kansong mengungkap alasan dirinya mundur dari jabatannya sebagai Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Usman resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa (13/8).

"Saya sudah tiga tahun, sudah butuh penyegaran untuk organisasi," kata Usman menjawab pertanyaan soal alasannya mundur dari jabatan tersebut, di kantor Kominfo, Jakarta, Rabu (14/8).

Lihat Juga :
Usman Kansong Mundur dari Posisi Dirjen IKP Kominfo

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini tepat 3 tahun 4 hari saya melaksanakan kerja-kerja komunikasi publik. Waktu 3 tahun masih terlalu singkat untuk pengabdian kepada Indonesia. Karena pengabdian kepada rakyat harus seumur hidup," ujar dia.

Sebelum duduk di posisi tersebut, Usman Kansong dikenal sebagai jurnalis. Ia memiliki jabatan terakhir sebagai Direktur Pemberitaan di Media Indonesia pada 2020.

Lihat Juga :
Menkominfo Pastikan Sinyal Aman Jelang Upacara HUT RI ke-79 di IKN

Usman merupakan lulusan jurusan Komunikasi FISIP USU, Medan, Sumatra Utara tahun 1994 dan Program Pascasarjana Sosiologi Universitas Indonesia tahun 2005.

Usai lulus dari bangku kuliah, ia langsung bekerja di Harian Republika sebagai jurnalis pada 1995 hingga 2000.

Pada tahun 2000, ia pindah ke Metro TV hingga 2009 dengan jabatan terakhir News Current Affairs Manager. Lalu sejak 2009 hingga 2020, Usman bekerja di Harian Media Indonesia, dengan posisi terakhir direktur pemberitaan.

Ia juga mengajar di sejumlah perguruan tinggi swasta dan tercatat sebagai board Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk).

Lihat Juga :
Judol Terbanyak di FB, Kominfo Ancam Denda Rp500 Juta per Konten

Lebih lanjut, pria kelahiran Jakarta, 13 April 1970 pernah mendapatkan mendapat beasiswa Chavening di London dan Skotlandia pada 2003.

Selain itu, Usman juga diketahui pernah mendapatkan fellowship dari East-West Center, Honolulu, Amerika Serikat. Ia juga pernah berpartisipasi dalam "people to people diplomacy" yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di Rusia dan Belarusia (2015) dan Amerika Serikat (2016).

(lom/dmi)

Read more