dadunation alternatif

2024-10-07 23:35:41  Source:dadunation alternatif   

dadunation alternatif,permainan turbo,dadunation alternatif

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas melemah pada hari Selasa setelah mencapai rekor tertinggi di sesi sebelumnya, seiring dengan menguatnya dolar dan imbal hasil Treasury, sementara para pedagang bersiap menghadapi keputusan potensi pemotongan suku bunga AS oleh Federal Reserve minggu ini.

Berdasarkan data Refinitiv harga emas di pasar spot pada perdagangan Selasa (17/9/2024) tercatat du US$2.569,52 per troy ons, turun 0,51% dibandingkan posisi sebelumnya.

Sementara pada awal perdagangan hari ini (18/9/2024) pukul 6.00 WIB harga emas di pasar spot tercatat US$2.571,31.

Baca:
Madu Indonesia, Nasibnya Tak Semanis Rasanya

Sorotan di dunia keuangan saat ini adalah pada pertemuan kebijakan dua hari The Fed yang berakhir pada hari Rabu. Pasar saat ini memperkirakan peluang 63% untuk pemotongan 50 basis poin dibandingkan 34% minggu lalu, menurut alat CME FedWatch.

Pasar keuangan telah memperhitungkan kemungkinan lebih besar bahwa The Fed akan bertindak lebih agresif. Ini akan menjadi pemotongan suku bunga pertama oleh The Fed sejak tahun 2020.

"Kita sedang dalam tren penurunan hari ini karena kenaikan suku bunga di sepanjang kurva imbal hasil, karena beberapa orang khawatir bahwa jika The Fed hanya memotong 25 basis poin besok, mungkin akan ada insentif yang lebih sedikit untuk membeli emas, seperti yang disarankan oleh bank besar," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Pada hari Senin, Goldman Sachs mengatakan mereka melihat potensi penurunan taktis harga emas jika The Fed hanya memotong 25 basis poin pada hari Rabu, namun mereka menegaskan kembali rekomendasi perdagangan jangka panjang pada emas serta target harga $2.700 per ounce pada awal tahun 2025.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas yang tidak memberikan hasil.

Baca:
5 Raksasa RI Masuk Top 1.000 Perusahaan Terbaik Dunia: Mandiri - Astra

"Ketika biaya peluang untuk memegang emas berkurang, kita mungkin akan melihat peningkatan permintaan untuk ETF berbasis emas dari para manajer aset, terutama di Barat," kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank dalam sebuah catatan.

Juga turut menekan harga emas sebagai aset safe haven, penjualan ritel AS yang secara tak terduga meningkat pada bulan Agustus, menunjukkan bahwa ekonomi tetap berada dalam kondisi yang kuat sepanjang sebagian besar kuartal ketiga.

(ras/ras) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">

Read more