situs slot dan togel

2024-10-07 21:29:27  Source:situs slot dan togel   

situs slot dan togel,88 baru.in,situs slot dan togel

Jakarta, CNBC Indonesia -Setelah kemarin mendapat dua tamparan dari deflasi dan manufaktur terkontraksi, pergerakan rupiah hari ini, Rabu (2/9/2024) mendapat tantangan eksternal dari aksi balas dendam Iran ke Israel.

Melansir data Refinitiv, mata uang Garuda pada Selasa kemarin (1/9/2024) ditutup di angka Rp15.195/US$, melemah 0,4% dari penutupan sebelumnya sehari sebelumnya.

Pelemahan terjadi setelah data Indeks Harga Konsumen (IHK) RI mengalami deflasi lagi pada September lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan IHK RI secara bulanan (month-to-month/mtm) kembali mengalami deflasi sebesar 0,12%. Dengan ini, maka RI sudah mengalami deflasi bulanan selama lima bulan beruntun.

Sedangkan secara tahunan (year-on-year/yoy), IHK RI pada bulan lalu masih mengalami inflasi sebesar 1,84%. Tetapi, inflasi tahunan RI pada bulan lalu mengalami penurunan dari sebelumnya pada Agustus lalu sebesar 2,12%.

Deflasi ini menjadi catatan terburuk bagi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, Indonesia sudah mencatat deflasi selama empat bulan beruntun yakni dari Mei hingga September 2024.

Baca:
Deflasi 5 Bulan Beruntun Bikin Was-was, Pemerintah Bisa Apa?

Tak hanya itu saja, sektor manufaktur Indonesia kembali lesu pada bulan lalu. S&P Global melaporkan Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan lalu kembali terkontraksi ke 49,2.

Artinya, PMI Manufaktur Indonesia sudah mengalami kontraksi selama tiga bulan beruntun yakni pada Juli (49,3), Agustus (48,9) dan September (49,2). PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.

PMI yang tercatat 49,2 pada September 2024 memang lebih besar dibandingkan pada Agustus. Namun, kondisi tersebut tidak melepaskan fakta jika kondisi manufaktur RI kini sangat buruk.

S&P Global menjelaskan kenaikan PMI ditopang oleh meningkatnya pesanan baru. Pesanan naik didukung oleh perbaikan kondisi permintaan dan ekspansi basis pelanggan.

Kendati demikian, pertumbuhan pesanan menjadi yang paling lambat selama periode enam bulan terakhir, terutama, permintaan asing. Permintaan baru untuk ekspor baru melandai selama dua bulan berturut-turut di tengah laporan upaya mengurangi stok di beberapa klien.

Baca:
Timur Tengah Membara, Houthi Menggila Lagi Serang Kapal di Laut Merah

Beralih ke sentimen eksternal, pasar keuangan Indonesia pada hari ini juga rawan kena pukul karena adanya ketidakpastian global setelah Iran kembali menyerang Israel.

Konflik bersenjata akan menimbulkan kegalauan di pasar dan para investor akan cenderung memilih aset safe haven ketimbang pasar berisiko seperti saham.

Terlebih lagi, Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengisyaratkan pemangkasan suku bunga akan berlanjut sampai akhir tahun.

Akan tetapi berbeda dari ekspektasi awal, pemangkasan akan dilakukan secara bertahap dan tidak akan mencapai 50 basis points (bps) masing-masing di November dan Desember.

Powell menegaskan bahwa tidak ada urgensi untuk menurunkan suku bunga secara cepat, mengingat adanya peningkatan kepercayaan terhadap pertumbuhan ekonomi AS yang berkelanjutan dan pengeluaran konsumen yang stabil.

Komentar Powell mencerminkan optimisme terhadap kondisi ekonomi AS, yang semakin diperkuat oleh revisi data pendapatan domestik bruto (GDI) yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi lebih baik dari perkiraan.

Hal ini membuat rupiah rentan terhadap penguatan dolar AS, karena investor global lebih memilih aset dalam denominasi dolar yang menawarkan imbal hasil lebih menarik.

Teknikal Rupiah

Pergerakan rupiah dalam melawan dolar AS mulai terlihat beralih arah tren melemah dari sideways yang ditandai break out dari garis rata-rata selama 100 jam atau Moving Average/MA 100.

Hal ini membuat resistance baru naik jadi ke Rp15.225/US$ yang didapatkan dari garis rata-rata selama 200 jam atau MA200. Posisi ini perlu diantisipasi sebagai area pelemahan terdekat.

Sementara itu, support terdekat atau potensi penguatan lanjutan yang patut dicermati berada di Rp15.180/US$ yang bertepatan dengan bekas bekas breakout kemarin (1/9/2024) dan bertepatan garis MA20-nya.

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

 

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn) Saksikan video di bawah ini:

Video: Serangan Rudal Timur Tengah Kian Panas, IHSG & Rupiah Galau

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Rupiah Anjlok buat Money Changer Antre, Segini Harga Jualnya

Read more